Metroterkini.com - Kabupaten Kampar saat ini mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah, memperingati puncak hari Waisak Keluarga Budhayana Indonesia.
Agenda besar keluarga besar Budha Indonesia ini, yang biasanya dipusatkan di Candi Borobudur, Candi Perambanan serta Candi besar lainnya. Namun kali ini peringatan waisak tahun 2019 dipusatkan di Candi Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar, Kampar Riau.
Peringatan puncak Waisak Budhayana Indonesia yang ke 2563 tahun dihadiri lebih kurang 3500 penganut agama Budha.
Acara sakral tersebut jugq dimeriahkan dengan beberapa kegiatan,antara lain, Festival Candi Muara Takus Kabupaten Kampar, hingga pada malam harinya di laksanakan pelepasan ribuan lampion.
Hadir pada acara tersebut Dirjen Binmas Kementrian Gama RI Ciliadi, SH, MH, Anggota Dewan Badan PIP RI Sudhamek,AWS, Anggota DPD RI Resti Purba, Ketua Umum ICMI (Ikatan Cendikiawa Muslim Indonesia) Prof Dr Simly Asdiglie,SH Arif Cimi Asdiki,SH, Brigjen Widodo Eko, Purba, , Binmas Budha Kemenag Riau Tarjoko SPd.MM, Ketua Umum Peramabudhi Indonesia Ir Arief Harsono, MM,M.Pd.
Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto,SH pada kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terimakasih kepada panitia pelaksana dan keluarga besar Budhayana Indonesia, dimana pada tahun ini telah memilih Kampar khususnya Candi Muara Takus XIII Koto Kampar sebagai tempat pelaksana acara ini hingga selesai nantinya.
Ia juga sangat berterima kasih kepada panitia pelaksana,agar acara Seperti ini dapat berkesinambungan demi kemajuan kabupaten kampar kedepan.
Gubernur Riau Drs Syamsuar,M.Si yang juga hadir pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa sesuai dengan Tema peringatan Waisak " Mencintai Tanah Air Indonesia", maka ini merupakan momentum yang ditunggu oleh seluruh umat Budha di Indonesia dalam perayaan agamanya.
Dalam hal ini kami ucapkan Terimakasih telah memilih Provinsi Riau atau Candi Muara Takus sebagai pusat perayaan, karena sejauh ini Kabupaten Kampar merupakan Destinasi Wisatanya Provinsi Riau. Maka dengan adanya peringatan waisak ini akan memperkenalkan pariwisata berbasis budaya di seluruh Indonesia.
Momentum perayaan ini juga memiliki makna untuk mengutamakan pentingnya membangun kasih sayang sesama makhluk dan mejaga tolerasi sesama umat beragama di seluruh Indonesia. Dimanapun kita berada tanamkan falsapah persatuan dan persatuan," terang Syamsuar.
Sementara itu Ketua Umum Persatuan Umat Budha Indonesia Amin Untario,SP dalam sambutannya menyampaikan kebersamaan, dalam momen ini, mari kita semua khsusunya keluarga Budhayana Indonesia, mengingatkan untuk saling mengembangkan tolerasi sesama umat budha dan agama lainnya serta dapat hidup Harmonis Demi Bangsa dan negara kesatuan republik indonesia yang kita cintai ini.
Mari kita bergandengan tangan demi persatuan dan kesatuan kita sebagai masyarakat indonesia danemoga kedepannya Umat Budha Di indonesia dapat menjadi lebih berperan lagi untuk kemajuan bangsa. [ali]