Metroterkini.com - Pasangan asal Boston, Amerika Serikat, Yari dan R. Daniel Golden-Castaño, telah sejak lama terobsesi dengan planet Mars. Mereka pertama kali bertemu di grup Facebook yang berisi orang-orang yang berharap tinggal di Mars, kemudian menikah saat Mars berada di posisi terdekat dengan Bumi.
Mereka juga telah terdaftar sebagai calon penghuni Mars yang akan berangkat pada tahun 2032. Yari dan R. Daniel merupakan dua dari 100 kandidat penghuni planet merah tersebut, yang dipilih lewat program Mars One.
"Ini merupakan bagian dari mimpi masa kecil saya," ujar R. Daniel dikutip detikINET dari New York Post, Senin (31/12/2018).
Dari 100 kandidat tersebut, nantinya akan dipilih 24 calon yang akan berangkat menuju Mars. Mereka akan mengalami latihan yang berat selama selama sepuluh tahun.
Dalam latihan tersebut mereka akan diasingkan di lokasi terpencil, sembari belajar bagaimana menanam bahan makanan, memperbaiki teknologi, dan belajar memberi pertolongan medis. Mereka juga tidak akan diberi tiket pulang untuk kembali ke Bumi.
Misi Mars One sendiri tidak dilakukan untuk menciptakan koloni di Mars. Tapi sebagai misi awal untuk mempersiapkan misi-misi selanjutnya di Mars, mulai dari mencari sumber air hingga menciptakan sumber pangan yang berkelanjutan.
Tapi, keputusan keduanya untuk mendaftarkan diri agar bisa pindah ke Mars tidak disambut gembira oleh anggota keluarga lainnya. Seperti nenek Yari yang awalnya menyebut bahwa ini merupakan misi bunuh diri, sebelum ia berhasil meyakinkan neneknya.
"Saya membawa slide presentasi dan menjelaskan semuanya kepadanya. Sekarang ia mengatakan, 'Tuhan akan menempatkanmu di jalur yang tepat'," ujar Yari.
Keduanya pun telah bersiap-siap untuk menghadapi kehidupan ekstraterestrial yang serba minimalis dengan tinggal di karavan yang sempit.
Belum banyak detail yang diketahui dari misi Mars One, tapi dipastikan bahwa pesawat antariksa berisi kargo suplai akan dikirim sebelum manusia tiba. Pada tahun 2031, pesawat antariksa Mars One akan mengantarkan empat orang menuju Mars untuk melakukan perjalanan awal selama 18 bulan. [***]