Metroterkini.com - Serangan hacker terhadap printer ternyata bukanlah hal baru. Misalnya, printer tiba-tiba mengeluarkan iklan dari sebuah perusahaan tertentu.
Kemudian iklan tersebut tak henti-hentinya mencetak semua jenis gobbledygook (uraian berbelit-belit dan tidak jelas), dan mungkin sebagian besar berisi konten yang sangat meragukan.
Jika demikian, printer Anda berarti diretas. Perlu dicatat, printer yang rentan terkena serangan hacker adalah printer yang terhubung dengan koneksi internet.
Berbicara tentang kasus ini, pada 2008, peneliti Aaron Weaver menerbitkan sebuah artikel yang menjelaskan bagaimana halaman web dapat dibuat untuk meluncurkan perintah cetak pada setiap printer pengunjung.
Terdapat juga beberapa kasus serangan massal pada printer, misalnya pada tahun 2016, di mana hacker meretas printer jaringan di lebih dari selusin perguruan tinggi Amerika Serikat dan mencetak selebaran rasis kepada mereka.
Untuk mencegah serangan hacker terjadi, berikut beberapa tips dari Kaspersky Lab :
Pertama, nonaktifkan pengaturan printer apa pun yang melibatkan pencetakan melalui Internet.
Kedua, ubah nama pengguna dan kata sandi Anda (jika printer kamu menggunakan kredensial login). Jangan pernah menyimpan nilai default.
Ketiga, Tutup port router 9100, 515, dan 721-731. Lihat pengguna router manual untuk mencari tahu caranya.
Keempat atau yang terakhir, matikan printer kamu jika tidak digunakan.
Di luar dari kasus tersebut, baru-baru ini, Quora, sebuah platform tanya jawab di internet mengumumkan sistemnya telah diretas oleh hacker.
Serangan siber ini membuat informasi personal milik 100 juta pengguna Quora bobol.
"Baru-baru ini, kami menemukan data milik sejumlah pengguna telah dilanggar karena akses tak resmi di salah satu sistem, oleh pihak ketiga," kata CEO Quora, Adam D'Angelo, sebagaimana dikutip CNET, belum lama ini.
Untuk itu, Quora bekerja dengan cepat dalam menginvestigasi lebih jauh tentang situasi yang terjadi.
"Kami juga berupaya mengambil langkah yang tepat untuk mencegah insiden semacam ini, di kemudian hari," tuturnya.
Pelanggaran data ini, menurut D'Angelo ditemukan pada Jumat lalu. Sejumlah data pengguna yang terekspos antara lain adalah nama, alamat email, dan kata sandi yang terenkripsi.
Informasi lain yang juga terdampak adalah konten publik seperti pertanyaan, jawaban, dan komentar, serta konten non publik downvotes (semacam dislike) dan pesan langsung.
D'Angelo mengatakan, perusahaan telah memberitahukan masalah ini kepada pengguna yang terdampak pelanggaran data. Password para pengguna yang terdampak pun telah divalidasi sebagai langkah pencegahan.
Tidak hanya itu, Quora juga telah bekerja sama dengan tim digital forensik untuk menginvestigasi masalah pelanggaran data serta melaporkan ke penegak hukum yang berwenang.
"Kami percaya, kami telah mengidentifikasi akar permasalah dan mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini. Meski penyelidikan tengah berlangsung, kami akan terus melakukan perbaikan keamanan," kata D'Angelo. [***]