Ghatib Beghanyut Akan Jadi Objek Wisata Siak

Ghatib Beghanyut Akan Jadi Objek Wisata Siak

Metroterkini.com - Berbeda dengan tahun sebelumnya, kegiatan Ghatib Beghanyut kali ini dilaksanakan tidak di atas kapal sambil mengikuti arus sungai Siak. Hal itu dikarenakan Siak diguyur hujan.

Agenda tahunan Pemkab Siak yang biasa dimulai dari pelabuhan sungai kota Siak dan berakhir di pelabuhan Belantik ini dialihkan ke ruangan Terminal Lasdap Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Kamis (1/11/2018) malam.

Ritual yang sudah menjadi tradisi masyarakat Siak ini dibuka Bupati Siak Syamsuar. Selain pejabat di Pemkab Siak, datang juga tamu dari luar kabupaten Siak seperti dari Rohil dan Negara Jiran Malaysia.

Terlihat juga Wakil Bupati Siak Alfedri, perwakilan LAMR Riau Gamal Abdul Naser, Ketua LAMR Siak Wan Said, Wakapolres Siak Kompol Abdullah Hariri, Kepala Kejari Siak Zondri, Sekdakab SiakHTS Hamzah.

Menurut Wan Said selaku Ketua LAMR Kabupaten Siak, ritual ghatib beghanyut ini dimaksudkan untuk menolak bala, membuang segala bala-pengganggu dan menghalau bala ke laut. Ritual ini dilakukan sekali dalam setahun.

"Ritual ghatib beghanyut ini sudah menjadi budaya kita orang Siak dan sudah dilaksanakan sejak zaman raja," kata Wan Said.
Meski demikian, pelaksanaan ritual ghatib beghanyut ini sempat terputus lebih dari 10 tahun.

Sementara itu, Bupati Syamsuar dalam sambutannya mengungkapkan objek wisata tak benda ini agar bisa dilaksanakan setiap tahunnya.

"Dengan harapan tentunya segala doa kita dikabulkan oleh Allah SWT, untuk itu tradisi ini tetap kita pelihara dan kita laksanakan setiap tahun dan diselenggarakan secara Beghanyut di Sungai Siak," sebutnya.

Syamsuar melanjutkan bahwa pemkab memiliki komitmen penuh untuk melestarikan tradisi religius ini dan berupaya untuk terus mengembangkannya.

"Tentu pula dengan acara Ghatib beghanyut, agenda ini sekaligus dilaksanakan dalam rangka mempromosikan pariwisata Siak," ujarnya.

Suasana malam itu sungguh menakjubkan, kalimat tahlil juga menggema dari ruang terminal. Semakin keras kalimat tahlil menggema, berniat menjauhkan segala yang tidak menyenangkan bagi penduduk negeri Siak.

Para pezikir begitu khusyuk. Ada yang menadahkan tangan tinggi-tinggi kala pemimpin jemaah memanjatkan doa.

Ada pula yang menggelengkan kepala dengan kencang kala kalimat tahlil diucapkan. Semuanya tampak larut dengan seluruh pengharapan kepada Allah SWT.

Tak heran pula, ada yang bertahlil sampai keluar air matanya dan menangis tersedu kala memanjatkan doa. Betapa mengharukannya ritual tolak bala warga Siak Sri Indrapura ini. [grc-mtk]

Berita Lainnya

Index