Metroterkini.com - TANGGAL 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional (HBN) sejak batik diakui oleh dunia pada 2009. Kini, masyarakat Indonesia pun lebih sering mengenakan batik dalam berbagai kehidupan sehari-hari.
Batik dihasilkan di beberapa kota di Indonesia. Salah satunya adalah Laweyan yang dikenal sebagai kampung batik di Surakarta. Di hari yang spesial ini, pagelaran sendratari Perjalanan Sehelai Kain diselenggarakan di Solo dan Yogyakarta pada 1-3 Oktober 2018.
Perjalanan Sehelai Kain dimainkan oleh para penari latar dan model dalam balutan ragam busana batik karya perancang Indonesia. Selain sendratari, pagelaran busana juga dihadirkan dalam rangkaian acara ini.
Program HBN telah diawali sejak Senin (1/10/2018) dengan kunjungan ke galeri batik Go Tik Swan dan kemudian dilanjutkan ke Museum Batik Danar Hadi. Setelah itu, menggunakan becak atau andong, para peserta HBN berjalan-jalan santai ke kampung batik Laweyan untuk mengunjungi para pengrajin batik dan pelaku industri.
"Kunjungan ini kami jadikan momentum bukan saja berkenalan dan memperluas jaringan, tapi juga memperdalam pengetahuan orang mengenai sejarah Kampung Batik Laweyan. Di sini orang bisa memahami batik dari nilai sejarahnya, keasliannya, regenerasinya, hingga nilai ekonominya yang terbangun luas hingga mancanegara," ujar Ketua Panitia HBN, Titiek Imawati dalam keterangan resmi yang Lansir Okezone, Selasa (2/10/2018).
Perjalanan Sehelai Kain digelar di Ndalem Gondosuli, sebuah ruang tampil seni terbaru di Laweyan, Solo, hari ini. Lokasi ini sendiri ke depannya akan menjadi salah satu pusat edukasi dan galeri batik digital yang melibatkan beberapa perancang busana nasional dan lokal, serta sanggar tari di Solo.
Ketua Yayasan Batik Indonesia (YBI), Jultin Harlotina sebagai pihak penyelenggara mengatakan, sendratari Perjalanan Sehelai Kain merupakan puncak seremoni Hari Batik Nasional 2018 dan menjadi seri lanjutan dari program sejenis pada 2017 lalu.
"Tapi, khusus tahun ini kami berkeras ingin memberikan Laweyan yang maju ke muka untuk bicara banyak soal batik. Ini kesempatan dunia luas untuk makin memahami Laweyan," kata Jultin Harlotina.
Sendratari Perjalanan Sehelai Kain menceritakan tentang tekad, semangat, dan kekuatan batin seorang pemuda yang telah pergi keluar dari desanya untuk mengadu nasib. Dalam perjalanan petualangannya, pemuda itu menemukan sehelai kain putih yang tidak diketahui siapa pemiliknya. Si pemuda lalu membawa kain putih tersebut ke manapun dia pergi, sampai akhirnya tiba di sebuah desa, yang ternyata desa pembatik.
Di desa itulah perjalanan sehelai kain dimulai, si pemuda terpesona akan indahnya batik. Lalu dia tertarik untuk mengenal apa itu batik dan mempelajari proses pembuatan dari batik yang sarat akan makna untuk bisa dia kembangkan.
Batik akhirnya mengubah kehidupan si pemuda, membawa nasibnya merangkak naik menjadi saudagar kaya raya yang terkenal di seantero negeri, hingga namanya terkenal di negara-negara sahabat.[*]