Metroterkini.com – Perusahaan pabrik kelapa sawit (PKS) PT.Citra Bina Agro (PT. CBA) yang beroperasi di Kecamatan Kepenuhan Kabupaten Rokan Hulu dikabarkan tidak beroperasi dan akan di jual. Tidak beroperasinya PT. CBA diduga akibat terlilit hutang kepada pihak BumDes Kota Baru Kecamatan Kunto Darussalam sebesar Rp. 2,6 milyar.
Dari informasi yang berhasil dihimpun dari warga sekitar bahwa pemilik PT. Citra Bina Agro adalah keluarga mantan gubernur Riau Saleh Djasid periode 1998-2003. Pabrik kelapa sawit PT. CBA sudah empat bulan terakhir tidak beroperasi bahkan sebagian peralatan operasional pabrik sudah berkarat.
Teguh Direktur BumDes Sumber Makmur Desa Kota Baru membenarkan bahwa dana BumDes Kota Baru masih mengendap di PT. CBA sebesar Rp. 2,6 M, Sabtu (22/9/18).
“ Benar mas, dana BumDes sampai hari ini masih mengendap di PT. CBA namun kami sudah berkomunikasi dengan pihak PT. CBA untuk menyelesaikan secepatnya “, ungkap teguh.
Teguh juga mengatakan bahwa pada bulan Juli 2018 pihak PT. CBA juga sudah berjanji untuk mengembalikan dana BumDes namun juga belum dibayarkan. Kemudian pada bulan Agustus 2018 kedua belah pihak kembali melakukan kesepakatan untuk penyelesaian masalah tersebut tapi sampai saat ini juga belum ada kepastian untuk pengembalian dana tersebut. Bahkan beredar kabar bahwa pabrik PT. CBA akan dijual kepada pihak lain.
Dana BumDes sebanyak Rp. 2,6 M awalnya dijadikan sebagai modal kerjasama antara BumDes Sumber Makmur dengan PT. CBA untuk pembelian tandan buah segar (TBS) pada awal tahun 2018, namun sejak April 2018 pabrik PT. CBA tiba-tiba berhenti beroperasi dengan alasan pasokan TBS yang masuk tidak memenuhi kuota.
Pada kesempatan yang sama, Suminto sebagai Kepala Desa sekaligus komisaris BumDes Sumber Makmur menyampaikan bahwa permasalahan ini sudah dikoordinasikan dengan pemerintah kabupaten untuk solusi pengembalian dana BumDes.
“ Kami sudah menyampaikan permasalahan ini kepada Bupati Rohul pak Sukiman dan beliau juga telah berkomunikasi langsung dengan pak Saleh Djasid sebagai pemilik PT. CBA, intinya akan diselesaikan secepat mungkin “, jelas Suminto.
Permasalahan ini menuai tanggapan yang beragam dari warga masyarakat desa Kota Baru. Salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa banyak nasabah yang tidak bisa menarik simpanannya di BumDes.
“ Kami merasa cemas dengan simpanan kami yang ada di BumDes, karena tidak bisa ditarik secara utuh sementara kami sangat membutuhkan “, kesal salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Selain masalah simpanan, warga juga meragukan bahwa PT. CBA akan sanggup memulangkan dana BUmDes sebesar Rp. 2,6 milyar karena beredar kabar bahwa PT. CBA juga masih ada hutang kepada salah seorang pengusaha kelapa sawit di Desa Muara Jaya Kecamatan Kepenuhan dengan inisial (lbs) yaitu sebesar Rp. 1,2 milyar yang sampai saat ini belum selesai.
Pada kesempatan terpisah, saat dikonfirmasi langsung kepada Sodik selaku staff administrasi di kantor pengusaha kelapa sawit yang berkantor di Desa Muara Jaya membenarkan hal tersebut.
“ Benar mas, sampai saat ini sebanyak Rp. 1,2 milyar belum dikembalikan oleh pihak PT. CBA “, ujar Sodik kepada awak media.[man]