Metroterkini.com - Pelaksanaan Festival Nasional Reyog Ponorogo XXV atau FNRP kabupaten Ponorogo Jatim tahun 2018 mendapat sorotan dari Satuan Pelajar Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA PP) Kabupaten Ponorogo.
Saat ditemui wartawan, Ahmad Faizin selaku Ketua SAPMA PP Kabupaten Ponorogo menyampaikan bahwa kepanitian pada even tahunan FNRP XXV 2018 kurang profesional.
"Menurut kami, kepanitian pada even FNRP tahun ini sangat tidak profesional, yang berdampak menurunnya antusias peserta dari wilayah luar kabupaten Ponorogo," ungkap Ahmad Faizin N, Jum'at (7/9/2018) malam.
Dia menambahkan pada tahun tahun sebelumnya, peserta dari wilayah luar Ponorogo mencapai 40 grup reyog lebih dan untuk tahun ini hanya ada 16 peserta dari wilayah luar.
"Bagi kami itu sangat memperihatinkan, karena bagaimana pun juga reyog adalah kesenian khas dari kabupaten Ponorogo, jika atusias dari peserta menurun dan ini akan berdampak pada peserta FNRP yang akan datang," tambahnya.
Selain itu, Faizin juga menyampaikan bahwa perhatian panitia dan Pemerintah Kabupaten Ponorogo terhadap peserta sangat kurang. "Serta acuh terhadap apa yang menjadi kebutuhan peserta FNRP tersebut," tegasnya. [nur]