Adertorial - Dengan adanya gelombang bono dan para turis berselancar di atas-atas gelombang bono, membuat Teluk Meranti menjadi tersohor. Bahkan dengan adanya perhatian serius dari Bupati Pelalawan dan Kementerian Pariwisata RI, maka perkampungan Teluk Meranti menjadi satu perkampungan Sadar Wisata.
Tak ayal wisata andalan ini telah mendunia, walau lokasinya susah dijangkau namun para, wisatawan tak berhalangan mengunjungi lokasi yang ada di Teluk Meranti, Pelalawan, Riau itu, Senin (3/9/18)
"Jadi Kuala Kampar menjadi tempat atau Kampung Wisata. Kemudian masyarakatnya diberikan pemahaman tentang sadar wisata. Jadi merekalah mengelola perkampungan itu menjadi tempat wisata dan bisa memberikan penghasilan cukup memajukan daerah," Jelas Direktur Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Jendral (Dirjen) Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementrian Pariwisata, Drs Bakri.
Paling tidak dengan terbentuknya Desa Sadar Wisata tersebut, pemerintah tinggal memberikan ceramah atau pemberdayaan terutama untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
"Bono ini sudah terkenal di manca negara. Bahkan kita sudah berupaya mengajukan sebagai salah satu keajaiban dunia. Di dunia ada dua, di Indonesia di Kuala Kampar dan Sungai Amazon yang ombaknya tak setinggi di Kuala Kampar Indonesia," Jelasnya.
Untuk Riau sendiri, desa yang bakal mendapat pemberdayaan untuk peduli wisata atau disebut desa wisata terdapat 28 desa. Yang tersebar di antaranya Kabupaten Bengkalis, Pelalawan, Rohil dan beberapa kabupaten/kota lainnya.
"Kita berharap desa-desa wisata ini bisa menjadi kenyataan dan bisa berkembang sendirinya dengan peran serta masyarakat," ucapnya.
Sementara itu Tokoh masyarakat Teluk Meranti, Pelalawan, Riau, H. Hasan, menyebutkan sejak dikenalnya Bono didaerahnya ini membuat kunjungan turis lokal dan manca negara terus meningkat.
Agar tidak hilang penomena gelombang Bono perlu dijaga dengan baik, dan ke inginan menjadikan Wisata Internasional perlu penataan pembangunan infrastruktur baik jalan, air dan listrik.
Demikian ditegaskan Direjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementrian Pariwisata dan ekonomi Kratif, Ir Firmansyah Rahim MM dalam sambutan Focus Group Discussion (FGD) di hotel Pangeran Pekanbaru, Kamis (31/5). Yang dihadiri langsung oleh Bupati Pelalawan HM Harris, Wakil Bupati Drs Marwan Ibrahmi, Sekda Zardewan MM, para Kepala Dinas dan para perwakilan tokoh masyarakat serta undangan lainnya.
"Bukan saja menjadikan wisata mendunia, tapi juga kelestarian Bono harus tetap terjaga, baik lingkungan sekitar dan pembangunan inprastruktur. Hingga para inpestor bermidat untuk datang menanamkan modalnya dan membangun wisata bono tersebut," kata Firmansyah.
Apalagi pemerintah telah menjajaki dan memberikan dukungan atas rencana pembangunan wisata Bono yang ada di Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan. Setelah beberapa menteri datang langsung untuk melihat ke indahan gelombang bono dan di nikmati para peselancar baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Sementara Bupati Pelalawan, HM Harris dalam sambutanya, mengaku pembangunan kawasan objek wisata bono memang baru tahap rancangan konsep dalam melakukan diskuri yang akan bermuara pada masterplen pengembangan yang di koordinir oleh Kementerian Pariwisata dan ekonomi kratif dan akan selesai dalam waktu singkat.
"Kita harapkan pertemuan kali ini dapat menghasilkan rancangan kongkrit dan tindak lanjut pembangunan kawasan objek wisata bono, dan membentuk suatu tim secara nasional dan daerah. Sehingga dapat mengkaper dalam melaksanakan rencana pengembangannya secara lebih jelas," ujar Bupati Pelalawan.
Maka tim yang akan dibentuk oleh FGD tersebut, dapat membagi tugas dan tanggung jawabnya, dalam mewujudkan pengembangan daya tarik wisata bono, menjadi ikon wisata Internasional. Secara komitmen pemerintah daerah Kabupaten Pelalawan akan terus mengusahakan pencapaia tujuan pengembangan wisata bono ini secara maksimal sesuai kemampuan dan kewenangan yang dimiliki.
"Kami yakin dengan nait baki, Pemerintah Pusat dan Provinsi Riau akan mendukung sepenuhnya pencapaian pembangunan wisata Bono yang bertarap Internasional tersebut dan menjadikan tujuan wisata 20 besar nasional dan 200 besar dunia, maksimal dalam 4 tahun kedepan," ungkap Harris.*ADV