Metroterkini.com - Beredar pemberitaan sejumlah media oneline Batam Kepulauan Riau, didugaan oknum anggota DPRD Kampar Riau, melakukan perbuatan tidak terpuji di ruang kerja Wakil Ketua DPRD Kota Batam, Zainal Abidin.
Dalam pemberitaan Selasa 7 Agustus 2018 di kantor DPRD Batam, terkait Pemecatan dua pegawai staf honorer DPRD Kota Batan berisial JD dan AM yang diduga melakukan tindakan asusila dengan tamu anggota DPRD asal Kampar. Kejadian berlangsung di ruangan Zainal Abidin
Buntut dari dugaan asusila itu, berbuntut kepada pemecatan staf di Sekretariat Dewan Kota Batam. Perbuatan itu dikabarkan terjadi antara staf Sekwan dengan oknum anggota dewan asal Riau, tepatnya saat kunjungan DPRD Kampar ke DPRD Kota Batam.
Kepada Silabuskepri.co.id, Zainal Abidin yang juga politisi partai Golkar ini mengungkapkan bahwa benarada tamunya pada waktu itu dari DPRD Pekanbaru Riau (DPRD Kampar), hanya saja dirinya tidak ada di tempat karenakan sedang mengikuti rapat di ruangan Paripurna.
Dikatakan Zainal, bahwa dirinya tidak tahu persis alasan pemecatan dua orang honorer staff DPRD Batam, apakah karena isu tersebut (asusila) atau tidak.
"Saya tidak tahu, tanya sama Sekwan ajalah, kan itu staf dia,” pungkasnya.
Sampai hari ini belum ada pernyataan atau klarifikasi resmi dari Sekwan DPRD Batam terkait isu yang beredar dan juga alasan dua orang staf Dewan tersebut dipecat.
Informasi dilapangan, Selasa (7/8/2018), puluhan massa LSM dan Ormas yang ada di Kota Batam akan mendatangi Gedung DPRD Batam untuk meminta kejelasan dan tindakan akan isu yang beredar yang sudah membuat nama gedung wakil rakyat tercemar.
Terkait hal itu, Ahamd Fikri selaku Ketua DPRD Kampar yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kampar Riau, saat dikonfirmasi awak media, mengaku dirinya saat itu tidak tau jelas.
"Silahkan saja tanya Repol selaku ketua rombongan keberangkatan Komisi I ke Kota Batam Kepulauan Riau. Saya memang ikut berangkat mengantarkan jema'ah Haji tersebut ke Batam. Namun saya saat itu langsung pulang ke Pekanbaru," ungkapnya.
Ahmad Fikti mempersilahkan koordinasi denganketua rombongannya Komisi I DPRD Kampar, Repol.
Ditempat terpisah, ketua rombongan Komisi I, Repol. S.Ag saat dikonfirmasi mengaku dirinya tidak tau betul siapa oknum yang dimaksud dalam pemberitaan itu.
Mengenai komentar, silahkan saja koordinasi dengan Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri, karena saat itu beliau ikut berangkat ke Batam saat itu.
Namun Repol enggan memberikan komentar banyak adanya dugaan Oknum anggota DPRD Kampar yang berbuat tak senonoh di ruang Wakil Ketua DPRD Batam Kepulauan Riau, Zainal Abidin yang juga dari kader Partai Golkar Batam tersebut.
Namun saat diminta langkah terkait pemberitaan itu, Repol yang menggiring nama oknum DPRD Kampar tersebut melakukan somasi terhadap media tersebut. Dia mengaku nanti pihaknya coba kordinasikan dulu dengan pimpian, mengenai somasi yang dimaksud.
"Kita lihat dulu persoalannya," elaknya.
Menurut informasi yang diterima awak media ini, dugaan aksi mesum itu terkuak dari seorang cleaning service (CS) dewan, yang awalnya menemukan kamar tidur di ruangan kerja pimpinan DPRD yang acak-acakan.
Akibat dugaan mesum itu, dua wanita honorer yang bekerja di lingkungan DPRD Batam saat ini juga telah di rumahkan.
"Apapun ceritanya, besok kami akan melaporkan dugaan mesum itu ke polisi. Itu rumah rakyat harus dijaga marwahnya," ujar Aldi Braga dari LSM Garda Indonesia. [ali]