Ini Beda Keungan Syariah dengan Konvensional

Ini Beda Keungan Syariah dengan Konvensional

Metroterkini.com - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Bengkalis Emri Juli Harnis, mewakili Bupati Amril Mukminin membuka seminar Nasional  tentang integrasi perguruan tinggi dan industri keuangan dalam menyikapi terbentuknya audit syari’ah di Indonesia, Sabtu (24/2) di Aula STIE Syari’ah Bengkalis.

Hadir sebagai narasumber ahli dalam hal regulasi audit syariah, Drs. H. Afrizal Zen, DR. Akhmad Affandi Mahfudz dan Ince Nopica.

Dalam arahan Bupati Bengkalis Amril Mukminin yang dibacakan Emri Juli Harnis mengapresiasi digelarnya seminar nasional yang digelar STIE Syari’ah Bengkalis tersebut. Mengingat, industri keungan syariah menjadi salah satu faktor penting dalam menopang perekonomian negara.

Menurut Amril, pada dasarnya industri keuangan syariah memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan entitas konvesional, karena selain harus memenuhi prinsip-prinsip akuntasi umum, lembaga keuangan syariah juga harus menjaga kepatuhan terhadap prinsip-prinsip dan aturan syariah dalam pengelolaanya.

"Penerapan prinsip-prinsip dan aturan syariah dalam industri keuangan syari’ah dimaksudkan dalam dalam rangka melindungi pemangku kepentingan (Stakeholdel) industry keuangan syariah, terutama masyarakat luas," ujarnya.

Untuk itu tambahnya, pelaksanaan audit harus bisa memastikan kepatuhan lembaga keuangan syariah melaksanakan kegiatannya sesuai dengan tata kelola syariah. Sehingga dapat meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan. Hal ini sangat penting, mengingat salah satu kunci keberhasilan pengelolaan industri keuangan berbasis syariah adalah trust atau amanah.

Perkembagan industri keuangan syariah di Indonesia sangat memerlukan dukungan  sumber daya manusia (SDM) andal, mampu memahami prinsip-prinsip kesyariahan.

"Ini peluang bagi perguruan tinggi sebagai tempat mempersiapkan sumber daya manusia khususnya SDM keuangan syariah," kata Amril.

Untu itu, melalui seminar nasional yang digelar STIE Syari’ah Bengkalis ini, Bupati Amril berharap dapat memberikan kontribusi dalam upaya sinergitas peran perguruan tinggi guna mendukung perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia.

Pembukaan ini diakhiri dengan penyerahan cendramata dari STIE Syari’ah Bengkalis kepada narasumber, yang diserahkan Ketua STIE Syari’ah Bengkalis Khodijah Ishak kemudian dilanjut dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Bengkalis Emri Juli Harnis. [rdi]

Berita Lainnya

Index