Metroterkini.com - Informasi yang menyebutkan Kota Pekanbaru sebagai salah satu kota tidak layak huni versi survey Indonesia Most Livable City (MLCI) 2017 yang dilakukan Ikatan Ahli Perencana (IAP) ternyata tidak benar atau HOAX. Hal tersebut diperoleh setelah Kementerian Agraria yang disebut dalam pemberitaan sebelumnya adalah sumber berita membantah sudah menerbitkan rangking Kota Layak Huni dan Tidak Layak Huni seperti yang disebutkan.
“Bapak Wali Kota memerintahkan kami (Dinas Kominfo, red) untuk mendapatkan informasi valid atas berita tersebut. Akhirnya kami melakukan penelusuran secara manual dan konvensional kepada pihak-pihak yang disebutkan sebagai sumber informasi. Hasilnya, informasi tersebut ternyata HOAX,” terang Kepala Bidang Pengelolaan dan Layanan Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Pekanbaru, Mawardi seperti yang ditayangkan website resmi www.Pekanbaru.go.id.
Dalam penelusuranya, dapat diketahui bahwa survey tersebut dilaksanakan tahun 2017 dengan cara memilih 26 yang dinilai layak huni di Indonesia dari 98 Kota yang ada di Indonesia, yang artinya Pekanbaru justru dinilai dalam kelompok Kota pilihan layak huni bersama Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Makasar.
“Dari 26 Kota tersebut, Solo berada pada Indeks 66,9 dengan sebutan kota paling nyaman diantara 26 kota yang nyaman dan masuk dalam survey, sedangkan Pekanbaru berada pada indeks 57.8 dengan indeks terendah 55.7 untuk Kota Makasar, namun yang perlu dicatat 26 Kota yang disurvey tersebut adalah kota nyaman dan layak huni di Indonesia dari 98 kota yang ada,” terang Mawardi.
Hanya saja, Mawardi menyesalkan ada oknum yang memelintir informasi indeks Kota layak Huni, dimana indeks Pekanbaru yang berada di bawah Solo bersama 9 kota lainnya malah disebut dan diumumkan sebagai kota paling tidak nyaman di Indonesia. Ditambahkan Mawardi lagi, bahwa disini terlihat betapa penyebaran informasi itu sangat bertolak belakang dengan fakta yang ada, dan begitu banyak fakta yang terbantahkan.
"Pekanbaru dalam tujuh tahun terakhir telah meraih berbagai prrestasi yang sangat membanggakan, seperti, 4 Tahun berturut-turun sebagai Kota Tujuan investasi terbaik di Indonesia dari kajian Depdagi, Bappenas, dan media grup Nasional. Logikanya, jika Kota ini tidak nyaman dan tidak layak huni, maka musthail para pelaku usaha berminat berinvestasi di Kota Pekanbaru ini," tambahnya.
Fakta lainnya menurut Mawardi, Pekanbaru menurut indeks dari Bank Indonesia adalah Kota yang perputaran uang nomor satu di luar pulau Jawa, maka kalau kota ini tidak nyaman, sangat mustahil terjadi perputaran uang dan ekonomi yang sangat besar.
"Kita tahu bahwa ada tujuh hal yang dinilai di dalam MLCI 2017. Mulai dari kualitas lingkungan, dukungan fungsi ekonomi, sosial, dan budaya kota, serta partisipasi masyarakat dalam pembangungan. Berikutnya ketersediaan ruang publik sebagai wadah berinteraksi antar komunitas, serta keamanan dan keselamatan. Ketersediaan kebutuhan dasar meliputi perumahan yang layak, air bersih, jaringan listrik, sanitasi hingga ketercukupan pangan. Terakhir, ketersediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial, seperti transportasi umum, taman, hingga fasilitas kesehatan, tetapi semua itu dapat terpenuhi di Kota Pekanbaru dengan mudah, murah dan cepat". [rls/chan]