Metroterkini.com - Menggunakan Smartphone terlalu, seperti chattingan atau main game menurut studi bisa menyebabkan kebutaan atau mengurangi daya penglihatan.
Ditambah penggunaan smartphone menjelang tidur sangat berbahaya bagi mata. Bisa menyebabkan mata minus, bahkan bisa menyebabkan kebutaan. Sebab menatap layar smartphone dari dekat, mengakibatkan mata bisa terserang rabun jauh. Bahkan jika terlalu sering menggunakan smartphone sambil tiduran, bisa bikin silinder mata bertambah.
Sebuah Laporan dalam New England Journal of Medicine menyebutkan bahwa main smartphone sambil tiduran dalam posisi miring dengan sebelah mata tertutup beresiko terkena Transient Smartphone Blindness. Sindrom ini membuat mata menjadi 'buta' beberapa saat karena cahaya dari mata kiri ke mata kanan. Serem, kan?
Mata minus gara-gara menggunakan smartphone memang bisa ditutupi dengan penggunaan kacamata atau lensa kontak. Tapi kalo pake atau lensa kontak tersebut kita jadi gak leluasa beraktivitas, seperti main sepak bola atau berenang, khususnya untuk melakukan aktivitas outdoor dan olahraga ekstrim.
Untuk diketahui, solusi untuk mata minus dan silinder tanpa bantuan kacamata atau lensa kontak yang bisa peroleh dari dokter atau RS Mata.
Akibat dari efek penggunaan smartphone yang menyebabkan mata minus dan silinder dapat diatasi dengan flapless. Teknologi ini akan meminimalisir resiko pergeseran flap atau flap displacement.
Proses operasi mata dengan teknik ini hanya butuh satu kali proses laser, dan bisa selesai dalam hitungan detik, dengan keamanan maksimum sehingga memberikan kenyamanan kepada pasien setelah tindakan tanpa rasa sakit. Setelah operasi selesai, kamu hanya butuh istirahat sebentar. Dalam hitungan jam, kamu sudah bisa beraktivitas seperti biasa tanpa menggunakan kacamata lagi.
Selain itu, untuk mengatasi mata minus atau silender, motode LASIK merupakan metode paling populer di dunia untuk mengoreksi mata silinder, minus dan juga plus. Hebatnya, teknologi LASIK yang ada di RS. Mata JEC menggunakan mesin Femtosecond Laser Ziemer Crystalline dengan kecepatan 5000 Khz yang digabungkan atau dikombinasikan dengan mesin Excimer Laser yang dikenal dengan Z-LASIK.
Ada juga metoda lain yaitu PRK adalah kepanjangan dari Photo Refractive Keratectomy yang merupakan generasi pertama metode untuk mengkoreksi mata minus, plus dan silinder dengan menggunakan laser dan sentuhan seminimal mungkin pada mata. Teknologi ini biasanya khusus untuk beberapa pasien dengan kondisi kornea yang terlalu tipis, sehingga biasanya tidak disarankan untuk prosedur LASIK.
Nah, semua itu tentunya cukup ribet, selain membutuhkan dana yang tidak sedikit, juga membuat Anda cukup terganggu. Jadi sebelum anda mengalamai hal tersebut, kurangilah penggunaan smartphone yang berlebihan serta hilangkan kecanduan game tentu, terutama bagi anak-anak Anda. [***]