Metroterkini.com - Mengenai buta aksara di Kabupaten Inhil merupakan tanggung jawab pemerintah terkait pembangunan pendidikan. Baik itu wajib belajar pendidikan dasar, rehabilitasi sekolah serta pemberantasan buta aksara diseluruh pelosok, guna mengangkat harkat dan martabat bangsa.
Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Inhil, Drs H Syaifuddin MP saat membuka secara resmi sosialisasi Buta Aksara tahun 2017, tajaan Seksi Pendidikan Masyarakat (DIKMAS) disalah satu wisma di Kota Tembilahan, Minggu malam (6/8/17).
Baca Juga Tekan Angka Buta Aksara, Disdik Inhil Gelar Sosialisasi Pengembangan Pendidikan Keasaraan
"Perlu kita ketahui, tujuan kegiatan Pengembangan Pendidikan Keasaraan ini untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta pemberantasan buta aksara. Maka dari itu seluruh Pusat Kegiatan Belajar Masyatakat (PKBM) yang ada di Inhil agar mendata masyarakatnya, yang tidak bersekolah agar memberikan pendidikan guna memberantas buta aksara," kata Syaifuddin MP saat kata sambutannya.
Sesuai dengan UUD 1945, sambung Syaifuddin, disebutkan bahwa pemerintah Negara Republik Indonesia berkewajiban untuk ”mencerdaskan kehidupan bangsa”, dan diperjelas lagi dalam pasal 31 ayat 1 dinyatakan ”bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”.
"Maka dari itu, kegiatan ini patut kita maknai dan sangat menyentuh, pasalnya ini menyangkut harkat dan martabat bangsa, apa lagi Bupati Inhil HM Wardan mempunyai selogan 'Bermarwah dan Bermartabat'. Jadi malu kita jika masih ada masyarakat yang belum bisa membaca di Kabupaten Inhil," ungkapnya.
Jika masih banyak masyarakat Inhil yang masih buta aksara, artinya tarap hidup masyarakat belum bisa meningkat, karena pendidikan merupakan alat yang paling penting untuk mengembangkan potensi kehidupan manusia, berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, bertujuan untuk berkembangnya potensi berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, yang bermuara kepada kesejahteraan masyarakat.
Terakhir, Kadisdik mengatakan, pelatihan tersebut bukan untuk main-main, akan tetapi seluruh peserta dari PKBM dan UPTD se-Inhil, agar bisa berkomitmen bersama dalam memberantas buta aksara diseluruh Kecamatan se-Inhil.
"Saya kira ini bukan untuk main-main saja, kalau hanya sekedar mengikuti saja, dan selesai kegiatan ini tanpa ada realisasinya dilapangan, tentu akan sia-sia dan menghabiskan anggaran saja," tutupnya. [nda]