Metroterkini.com - Sebagai bagian komitmen Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, untuk membantu restorasi dan perlindungan hutan alam di wilayah Sumatera dan Kalimantan, untuk ke-4 kalinya APP mengadakan acara menanam pohon diareal konsensi perusahaan di Desa Sorek, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Riau
Pohon pilihan sukarelawan dari Jepang dalam acara menanam pohon di Pelalawan ini kayu jenis Meranti merupakan spesies asli dari Sumatera yang secara alami tumbuh di rawa gambut dangkal.
Chairman APP Jepang Tan Ui Sian dalam sambutanya menyebutkan spesies asli daerah Riau ini juga memberikan keuntungan ekologis untuk memulihkan ekosistem, selain itu jenis spesies ini relatif tahan api dan memiliki tingkat ketahanan hidup yang cukup baik di area gambut yang terdegradasi.
Dikataknya kehadiran mitra-mitra perusahaan dari Jepang merupakan bukti dukungan nyata untuk APP Sinar Mas dalam mewujudkan komitmennya untuk melaksanakan konservasi hutan di Indonesia.
"Acara yang merupakan kali keempat sejak 2014 dari APP Sinar Mas dalam melakukan inisiatif menanam pohon karena kami berkomitmen untuk membantu perlindungan dan restorasi hutan alam di Sumatera dan Kalimantan," ujarnya, Senin (7/8/17)
Dilanjutnya, tahun ini, APP Sinar Mas berkolaborasi dengan Japan Agency for Environmental Business and International Tropical Timber Organization (ITTO).
"Mereka telah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Indonesia untuk dapat berkolaborasi lebih lanjut dalam mendukung upaya konservasi hutan," Ujarnya.
Acara ini dihadiri Bupati Pelalawan H.M. Haris yang diwakili Kadis LH Pelalawan Syamsul Anwar, Kapolres Pelalawan AKBP. Kaswandi S.IK dan juga Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Dr. Ir. Mahfudz MP yang diwakili oleh KPHP Kerumutan Pura-pura, dan sejumlag aktifis langsung dari Jepang.
Sementara itu Project Manager Japan Agency for Environmental Business and International Tropical Timber Organization (ITTO), Dr. Ma Hwan-ok menjelaskan, menanam pohon pada lahan terdegradasi adalah jalan terbaik dalam restorasi lingkungan, hal ini sejalan dengan tujuan untuk mencapai Sustainable Development Goals yang ke-13 (Aksi iklim) dan ke-15 (Kehidupan di darat) yang dicanangkan oleh PBB.
"Kita membutuhkan aksi lebih lanjut untuk merestorasi lahan terdegradasi di Sumatera. Menanam pohon pada lahan terdegradasi adalah jalan terbaik dalam restorasi lingkungan," katanya.
Tan menambahkan, bahwa kunjungan sukarelawan dari Jepang dalam acara menanam pohon di Riau ini telah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Indonesia untuk dapat berkolaborasi lebih lanjut dalam mendukung upaya konservasi hutan.
Acara ini juga sekaligus menyuarakan pesan untuk semua orang di seluruh dunia bahwa memelihara hutan dan menjaga lingkungan merupakan tanggung jawab bersama.
Inisiatif ini juga didukung oleh Profesor Akira Miyawaki yang merupakan Profesor Kehormatan dari Yokohama National University Jepang, dia adalah pendiri Japan Agency for Environmental Business Mitsunori Kamiya
"Beliau menekankan pentingnya konservasi hutan melalui penanaman bibit spesies asli yang memang berasal dari lingkungan vegetasi lahan yang menjadi target dari program restorasi untuk itu, bersama-sama kita dapat menciptakan lingkungan hidup yang berkelanjutan bagi masa depan," tukasnya.**