Ini Perkiraan Penghasilan Channel Jokowi dari vlog?

Ini Perkiraan Penghasilan Channel Jokowi dari vlog?

Metroterkini.com - Presiden Joko Widodo terkenal sebagai pemimpin negara yang sering mengunggah video blog (vlog) dibandingkan pemimpin dunia lainnya.

Presiden ke-7 Indonesia ini rajin mengunggah vlog-nya ke layanan berbagi video YouTube maupun Facebook. Vlog bapak tiga anak ini menceritakan berbagai kegiatannya sebagai pemimpin sebuah negara.

Tak jarang, mantan Wali Kota Surakarta ini juga mengunggah vlog berisi kebersamaan dan keakrabannya dengan pemimpin-pemimpin dari negara lain.

Sejumlah nama pemimpin dunia, seperti Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis al-Saud, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pernah masuk dalam vlog Presiden Jokowi.

Terakhir, vlog-nya bersama PM Trudeau diambil di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hamburg, Jerman, juga mencuri perhatian warganet Indonesia.

Dilansir dari Tekno Liputan6.com, Senin (10/6/2017), channel YouTube Presiden Joko Widodo telah diikuti oleh 321 ribu subscribers dengan jumlah video yang ditayangnya kini sebanyak 260 video, baik berupa vlog maupun video lainnya.

Dengan jumlah video yang tak sedikit dan mendapatkan views yang banyak, biasanya jadi penghasilan bagi orang yang menyebut dirinya vlogger. Lantas, berapa kira-kira penghasilan channel Presiden Jokowi? Kami pun mencoba mencari informasi mengenai hal ini dari berbagai sumber.

Sebagai gambaran, pemilik video yang videonya di YouTube berhasil mendapat 100 ribu views atau lebih, biasanya mendapat US$ 50 - US$ 100 atau sekitar Rp 600 ribu sampai Rp 1,3 jutaan.

Namun belakangan, diketahui bahwa nilai penghasilan video dari YouTube berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor.

Untuk mengestimasi jumlah penghasilan yang diterima channel Presiden Jokowi, kami melakukan percobaan dengan situs perhitungan pendapatan YouTube, yakni Social Blade dan Dbase.tube.

Berdasarkan Dbase.tube, channel akun Presiden Jokowi diperkirakan mengantongi penghasilan US$ 2.160 atau sekitar Rp 28,9 jutaan per bulan. Dari situ juga diketahui kalau channel tersebut selalu mengunggah video baru tiap enam hari sekali dan total sudah dilihat sebanyak 12,3 juta kali.

Sedikit berbeda, jika dilihat berdasarkan situs Social Blade, channel Presiden Joko Widodo diestimasi mendapat penghasilan bulanan antara US$ 259 hingga US$ 4.100 atau sekitar Rp 3,4 jutaan hingga Rp 54,6 jutaan per bulan.

Ketika dihitung penghasilan per tahun, Social Blade mengestimasi channel Presiden Joko Widodo mendapat US$ 3.100 hingga US$ 49.700 atau sekitar Rp 41,3 juta sampai Rp 662,6 juta per tahun.

Meski begitu, perlu diingat bahwa perhitungan ini bersifat perkiraan, sebab ada faktor lain yang bisa mempengaruhi pendapatan pembuat konten di YouTube.

Apalagi, dalam beberapa bulan terakhir dilaporkan kalau banyak perusahaan asing yang menarik iklan dari laman berbagi video tersebut. Kemungkinan, hal itu juga berimbas pada besar pendapatan yang diterima pembuat konten.

Bahkan, ada juga pembuat konten yang mengeluhkan pendapatannya menurun akibat hal tersebut. [***]

Berita Lainnya

Index