Metroterkini.com - Puluhan orang yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPTI) dan Serikat Pekerja Transport Indonesia (SPTI) Tapung, Kabupaten Kampar menggelar orasi di Pabrik Kelapa Sawit milik PTPN V Tandun, Rabu (20/05/2017), sekitar pukul 09’00 Wib.
Dalam orasinya, mereka menuntut PTPN V dua hal, yakni, 1. Menuntut management kebun Tandun PTPN.V dan kontraktor angkutan TBS di kebun Tandun untuk melindungi pekerja dan di lihat dalam bongkar muat di PKS Tandun. 2. SPTI wajib diikutsertakan dalam kerja bongkar muat di PTPN V Tandun.
Ketua PUK KSPSI Tapung, Suryono mengatakan, orasi ini dilakukan karena tidak adanya jawaban keputusan Manegement PTPN V atas surat yang telah dilayangkan oleh SPSI dan SPTI. Padahal surat tersebut sebelumnya telah dilayangkan kepada pihak Manegement PTPN V Tandun.
“karna tidak adanya keputusan yang dilakukan oleh pihak management tentang pertanggung jawaban anggota SPTI dalam bekerja,”ujarnya.
Dijelaskannya, pihaknya telah menyurati PTPN V Tandun. Surat itu ditujukan kepada pihak Manegement PTPN V. Kendati begitu, namun surat tersebut tak kunjung mendapat jawaban. Belum diketahui motif tak dibalasnya surat tersebut. Merasa diabaikan, kemudian SPSI dan SPTI menempuh jalur orasi.
“Makanya timbul aksi ini,” tegasnya.
Menurutnya, pihaknya sempat menghentikan orasi. Pasalnya, para Demontran itu mendapat jamuan dari pihak Manegement PTPN V Tandun. Usai dijamu, kemudian kedua belah pihak mengadakan pertemuan.
Dari hasil pertemuan itu, PTPN V Tandun sepakat memfasilitasi tuntutan tersebut.
“Bersepakat untuk melakukan pertemuan PUK SPTI dengan pihak pemborong angkutan dan difasilitasi oleh pihak PTPN,” pungkasnya. [son]