Metroterkini.com - Sekumpulan peneliti mengumumkan jika lendir yang dikeluarkan oleh seekor katak di India Selatan dianggap dapat melawan beberapa jenis virus flu, seperti yang dilansir Reuters, Selasa (18/4/2017).
Hydrophylax bahuvistara adalah jenis katak yang disebut dalam jurnal Immunity memiliki potensi memproduksi bahan dasar obat flu. Bentuk fisik katak ini adalah kulitnya yang warna-warni dan ukurannya sebesar bola tenis.
“Setiap katak menghasilkan peptida yang berbeda, tergantung dari mana habitat mereka. Manusia pun menghasilkan peptida ketahanan tubuh,” terang ahli penyakit flu dan penulis penelitian ini Joshy Jacob dari Universitas Emory.
“Ini adalah mediator kekebalan alami bawaan dimana semua organisme hidup pertahankan. Kebetulan saja, kami menemukan mediator kekebalan yang dihasilkan oleh katak ternyata efektif untuk melawan tipe influenza H1.”
Ketika penelitian mengirimkan kejutan listrik pada katak, mereka mengumpulkan kotoran katak yang mengandung peptida, atau rantai amino acids, yang terlihat melawan virus flu turunan H1.
Dalam laporan, para penelitian memberi nama peptida katak ini dengan nama urumin, seperti pedang berbentuk cambuk yang kerap digunakan di daerah selatan India beberapa abad yang lalu.
Urumin bukan racun bagi mamalia tetapi, tampaknya peptida ini hanya mengganggu integritas virus flu seperti yang dilihat melalui mikrospop elektron,” seperti yang dijelaskan dalam artikel dalam jurnal Immunity itu.
Saat para peneliti meremas urumin ke hidung tikus laboratoriun, peptida melindungi mereka melawan apa yang dianggap dosis mematikan dari virus flu H1. Jenis virus inilah yang bertanggung jawab atas pandemi flu babi di tahun 2009.
Masih harus ada penelitian lebih lanjut untuk menentukan jika urumin dapat menjadi perawatan preventif melawan flu sekaligus melihat jika peptida katak yang lain bisa juga melindungi virus seperti dengue dan Zika. [cnn]