Awas, Ada Cabe Berformalin Beredar di Pekanbaru

Awas, Ada Cabe Berformalin Beredar di Pekanbaru

Metroterkini.com - Diduga telah terjadi praktek ilegal cabe yang berformalin telah beredar di Pekanbaru sekitarnya. Tujuannya, para pencari untung ini agar cabe tetap segar dan tahan lama dan dijual dengan harga tinggi.

Isu cabe merah yang berformalin ini telah berkembang ditengah masyarakat, namun pihak terkait belum ada yang melakukan kontrol ke pasar dengan alasan tidak adanya laporan masyarakat. Sementara masyarakat sendiri saat ini mengaku tidak bisa membuktikanya karena keterbatasan kelengkepan untuk membuktikanya. Namun kecurigaan masyarakat semakin tinggi karena ditengah melambungnya harga cabe, di Pekanbaru harga cabe tidak terlalu berpengaruh dan cabe yang beredar di pasaran dalam keadaan segar-segar.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Masirba Sulaiman mengaku pihaknya memang sudah mendengar informasi tersebut, namun sejauh ini belum mendapatkan laporan resmi dari masyarakat. Meski demikian, ia berjanji akan melaporkan informasi tesebut pada atasannya untuk diambil langkah dan tindakan. 

“Kami memang sudah pernah mendengar informasi tersebut, tapi laporan resmi belum ada. Meski demikian, kami berjanji akan menindaklanjuti informasi tersebut,” ujarnya, Selasa (24/1/17). 

Menurut Masibra, sebenarnya yang paling berhak membuktikan kebenaran adanya cabe berformalin beredar di pasangan adalah Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), sebab yang diberi formalin adalah objeknya, yaitu pada cabe. 

"Yang dikasih formlin objeknya, jadi ini tugas BPOM, tugas Disperindag terhadap ketersedian dan harga. Namun informasi ini kita terima, diteruskan ke pimpinan untuk melakukan pengawasan," ujarnya. 

Irba menjelaskan, ciri-ciri cabe yang diberi formalin diantara, tampak segar, mengkilat dan keras. Ia menghimbau masyarakat agar menjadi konsumen yang cerdas dan teliti ketika membeli. 

"Bila masyarakat mememukan ciri cabe seperti itu, maka sebelum mengolahnya disirim menggunakan air panas. Kita imbau juga teliti dalam memberi barang, jangan tergiur karena harga." imbaunya. [mer-rt]

Berita Lainnya

Index