Terakhir Menjabat, Obama Kurangi Hukuman 330 Narapidana

Terakhir Menjabat, Obama Kurangi Hukuman 330 Narapidana

Metroterkini.com - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, meringankan hukuman sekitar 330 narapidana pada Kamis (19/1), sehari sebelum ia meninggalkan Gedung Putih. Sebagian besar orang yang dikurangi masa tahanannya ini merupakan narapidana kasus narkoba.

“Kebanyakan laki-laki dan perempuan ini menerima hukuman yang terlampau panjang akibat tindakan kriminal narkoba mereka,” ujar penasihat Gedung Putih, Neil Eggleston, melalui sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Kamis (19/1).

Dengan pengurangan masa tahanan ini, Eggleston berharap para narapidana tersebut bisa mendapatkan kesempatan kedua untuk menebus kesalahan yang pernah mereka lakukan di masa lampau. 

“Seperti pernyataan Presiden [Obama], perilaku kalian akan memengaruhi apakah seseorang di situasi yang sama dengan kalian bisa mendapatkan kesempatan kedua di masa depan,” kata Eggleston.

Langkah ini membuat Obama menjadi presiden yang paling banyak memberikan pengurangan masa tahanan pada narapidana daripada presiden AS lainnya dalam sejarah. 

Selama delapan tahun menjabat jadi orang nomor satu di AS, Obama memberikan pengurangan masa tahanan kepada 1.715 narapidana.

Pemberian pengurangan masa tahanan ini terus dijalankan oleh Obama meskipun upayanya untuk mereformasi sistem peradilan pidana secara besar-besaran terjegal Kongres

Wakil Jaksa Agung, Sally Yates, menuturkan bahwa kantor jaksa pengampunan telah memproses lebih dari 16 ribu petisi sejak inisiatif grasi dibuka sejak April 2014.

“Pemerintahan Obama telah membuat dampak perubahan yang abadi dengan mengembalikan proporsi yang benar dalam hukum pidana narkoba yang selama ini dianggap tidak efektif karena terlalu panjang,” katanya.

Selain pelaku kriminal narkoba, baru-baru ini Obama juga meringankan hukuman Chelsea Manning, mantan analis intelijen militer yang membocorkan rahasia negara kepada WikiLeaks. 

Manning dikabarkan akan keluar dari penjara pada 17 Mei mendatang. 

Manning menjadi sorotan dunia ketika dituduh melakukan spionase karena memberikan lebih dari 700 ribu dokumen, video, kabel diplomatik, dan informasi dari medan perang kepada WikiLeaks pada 2010. [mer-cnn]

Berita Lainnya

Index