Metroterkini.com - Desa Wisata Karangsalam yang berada di Kecamatan Baturraden, Banyumas pantas menyandang sebutan Desa Seribu Curug. Pasalnya, desa yang memiliki pemandangan alam yang indah ini dikelilingi oleh beberapa air terjun yang eksotis.
Butuh perjalanan sekitar 30 menit ke arah timur dari pintu gerbang Mandala Wisata Baturraden menuju Desa Karangsalam. Jalannya berliku, naik turun dan sempit.
Tetapi tantangan ini terbayar ketika masuk ke pintu gerbang desa. Sawah yang membentang dan pepohonan nan rimbun sudah siap menyambut.
Sepanjang jalan, rumah penduduk berjajar di kanan kiri jalan. Pemandangan puncak Gunung Slamet selalu setia menemani mengantarkan mata saat mampir desa di lereng gunung itu. Belum lagi udara yang sejuk dan segar ikut serta memanjakan nafas pelancong.
Sesampainya di gerbang desa wisata, hamparan sawah dan ladang menjadi pemandangan yang menarik. Beberapa gubug yang ada di areal persawahan bisa menjadi tempat bertanya para wisatawan yang ingin berpetualang di empat air terjun yang masih asri.
"Ada empat air terjun itu yang sudah dikenal oleh masyarakat, yakni Curug Lawang, Telu, Moprok dan Tebelah. Tetapi untuk Curug Moprok dan Tebelah, pengunjung harus diantar pemandu dari desa wisata. Karena lokasinya yang jauh dan jalan yang terjal," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Karangsalam, Sisworo, Sabtu (14/1).
Diantara empat Curug itu yang paling unik adalah Curug Lawang. Bentuknya mirip sebuah gua dengan dinding cukup tinggi. Air terjun dari balik gua dan membentuk kolam kecil lalu menjadi aliran Sungai Pelus dengan air yang masih sejuk dan dingin.
Jalur menuju air terjun ini adalah bagian paling seru saat berpetualang di desa ini. Hanya orang yang berani dapat melewati bebatuan sungai dan merambat ke tebing yang mampu mencapai Curug Lawang.
Keempat air terjun itu berjajar di aliran Sungai Pelus. Namun hanya Curug Telu yang acapkali dikunjungi wisatawan karena jalur relatif mudah. Air terjun ini, memiliki tiga terjunan setinggi kurang lebih 30 meter.
Tiket masuk ke air terjun ini juga relatif murah. Pengunjung hanya dikenai Rp 3.000 saja dan parkir Rp 2.000 untuk kendaraan roda dua.
"Jika lelah setelah basah-basahan, di sekitar area persawahan ada beberapa warung yang dikelola warga. Cocok untuk dijadikan tempat bersantai. Sebenarnya masih ada beberapa air terjun yang lain seperti Curug Abang dan Kembar, tapi tidak dibuka untuk umum," terang Sisworo.
Fasilitator Baturraden Adventure Forest, Yuni Hartono mengatakan, selain wisata alam, Desa Karangsalam bisa dikelola menjadi desa wisata berbasis agropolitan. Sebab, sebagian besar lahan di desa ini dikelola oleh warga untuk mata pencaharian seperti ladang dan sawah.
"Untuk aliran Sungai Pelus, dimanfaatkan sejumlah komunitas untuk aktivitas wisata minat khusus seperti cliff jumping, diving dan canyoning. Mereka bekerjasama dengan para pegiat desa wisata," kata dia. [mer]