Metroterkini.com - Setidaknya 16 orang warga tewas karena ledakan bom mobil yang terjadi di pusat keramaian distrik Sadr City, Baghdad, Irak, Senin (2/1).
Diberitakan Reuters, selain menewaskan belasan orang, serangan ini juga membuat 40 orang lainnya menderita luka-luka.
Hingga kini masih belum ada pihak yang mengklaim serangan tersebut. Namun, kelompok militan ISIS biasa melakukan serangan di tempat padat seperti ini.
Akhir pekan lalu, misalnya, tiga ledakan bom menewaskan 29 orang di sekitar Baghdad. Keesokan harinya, tujuh orang polisi tewas karena serangan di Najaf.
Serangan-serangan ini terus dilakukan ISIS meski mereka telah kehilangan sebagian besar wilayah kekuasaannya yang direbut sejak 2014 lalu, di bagian utara dan barat Irak.
Di saat yang bersamaan, sebanyak 16 pasukan pro-pemerintahan juga tumbang di utara Baghdad.
Pasukan Irak yang didukung Amerika Serikat terus menekan ISIS dari Mosul. Kota itu diyakini sebagai basis pertahanan terkuat kelompok tersebut di Irak.
Namun, perlawanan yang mereka berikan cukup keras.
Jika Mosul berhasil direbut kembali, mungkin struktur bergaya a la kekhalifahan ISIS akan tumbang.
Yang patut diwaspadai adalah perlawanan secara gerilya yang bisa dilakukan para militan di Irak dan serangan teror di negara-negara yang menentangnya..
Sejak serangan dimulai pada Oktober lalu, pasukan elit Irak telah merebut kembali seperempat Mosul. Operasi ini adalah yang terbesar di Irak sejak invasi AS yang menumbangkan Saddam Hussein, 2003 lalu.
Perdana Menteri Haide Al-Abadi meyakini ISIS bakal berhasil diusir keluar dari Irak pada April yang akan datang. [mer-cnn]