Metroterkini.com - Bupati Bengkalis Amril Mukminin, Selasa (27/12/2016) melakukan panen perdana udang vanname di Unit Produksi Perikanan (UPP) Dinas Kelautan dan Perikanan di Desa Penebal, Kecamatan Bengkalis.
Prosesi panen perdana ini ditandai pelemparan jala ke dalam tambak yang dipenuhi udang vanname oleh Amril Mukminin.
Tak hanya Bupati Bengkalis, pelemparan jala juga dilakukan oleh Kapolres Bengkalis AKBP Hadi Wicaksono dan Kepala Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Kerawang, Warih Hardanu serta sejumlah undangan lainnya.
“Budidaya udang di Kabupaten Bengkalis masih menjadi primadona, selain karena harga udang relatif tinggi, pasar yang masih terbuka lebar. Untuk itu pengusaha diajak untuk berinvestasi di sektor budidaya udang,” ungkap Amril Mukmini, Selasa siang.
Kemudian kata Amril, dari aspek sumber pendapatan nasional, komoditas udang merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar dari sektor perikanan. Ini peluang besar bagi pelaku usaha untuk menanamkan modalnya di bidang budidaya udang di daerah ini.
Panen perdana udang vanname merupakan hasil kegiatan percontohan kerjasama antara Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Kerawang, Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bengkalis.
Dari hasil panen perdana, kata Amril, menunjukan Kabupaten Bengkalis memiliki potensi dalam pengembangan budidaya udang, khususnya udang vanname.
“Kejasama ini sebagai langkah awal, untuk menggairahkan kembali kejayaan budidaya udang di Negeri Junjungan ini. Sebab jauh sebelumnya, sejumlah kawasan di daerah ini sangat berpontensi, seperti Kecamatan Bengkalis, Bantan dan Pulau Rupat,” tandas Amril Mukminin.
Yang tak kalah penting dari usaha tambak udang ini adalah terbukanya peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Sehingga mereka juga merasakan keberhasilan petambak.
Ditengah melemahnya perekonomian global, pengembangan budidaya udang diharapkan dapat menjawab melemahnya pendapatan masyarakat, khususnya nelayan.
Terkait pemenuhan modal, Amril Mukminin berharap dukungan dari pihak perbankan agar memberikan berbagai kemudahan kredit bagi pelaku usaha budidaya udang.
Kemudian terkait teknologi budidaya, dibutuhkan dukungan dari BLUPPB Kerawang.
“Begitu juga dengan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) persero, agar memberikan kemudahan membuka jaringan listrik di kawasan tambak. Sebab, budidaya udang sangat membutuhkan aliran listrik, terutama untuk menghidupkan kincir air guna pemenuhan oksigen,” ungkap mantan Kepala Desa Muara Basung ini. [rdi]