Metroterkini.com - Polda Metro Jaya diganjar Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 oleh PT Sucofindo ICS. Sertifikat ini merupakan wujud aksi nyata serta komitmen kuat Polda Metro Jaya yang senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Kami merasa bangga menerima sertifikat ini, semua ini merupakan hasil kerja keras dari teman-teman semua. Kedepannya kita harus mempertahankan kemampuan dan kualitas, agar bisa mendapatkan penghargaan dan sertifikat lainnya," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan di Jakarta, Senin (26/12).
Sertifikat yang diterima oleh Polda Metro Jaya diterbitkan oleh Sucofindo ICS (International Certification Services), yaitu badan sertifikasi milik negara yang telah berkiprah selama 23 tahun dan telah menerbitkan lebih dari 1.464 sertifikat ISO 9001.
Sementara itu, dalam jajak pendapat Kompas yang diterbitkan Senin 26 Desember, Polri menempati urutan tertinggi sebagai lembaga negara penegak hukum yang mendapatkan apresiasi positif dari publik selama tahun 2016 dengan perolehan 71,7 persen.
Di urutan kedua adalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan 67.1 persen. Selanjutnya Mahkamah Konstitusi 47,5 persen, Mahkamah Agung 45,4 persen, Kejaksaan 38,3 persen dan DPR sebesar 33,0 persen. Diurutan terakhir adalah Partai Politik dengan perolehan 25,4 persen.
Keberhasilan aparat kepolisian melakukan tindakan preventif melalui penangkapan para terduga teroris yang berencana melakukan pengeboman di sejumlah wilayah menyiratkan bahwa ancaman teror di Indonesia setidaknya telah diantisipasi kepolisian dengan baik.
Keberhasilan Polri melakukan deteksi dini terhadap ancaman teroris inilah yang banyak menuai apresiasi publik. Bahkan Presiden Joko Widodo mengapresiasi gerak cepat Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror dan seluruh jajaran Polri dalam mengatasi terorisme setelah penangkapan terduga teroris di Bekasi dan Purwakarta ataupun penemuan bom di Tangerang Selatan.
“Saya sudah mendapatkan laporan dari Kapolri tentang itu. Sekali lagi, saya ingin memberikan penghargaan yang tinggi kepada Densus 88, kepada Kapolri, dan seluruh jajaran Polri yang telah bisa mengantisipasi sebelum kejadian sehingga hal-hal yang tidak kita inginkan bisa dicegah sebelum kejadian,” ujar Presiden di Kantor Kecamatan Entikong, Kalimantan Barat.
Dalam Aksi Bela Islam yang digelar selama tiga kali, Polri juga mampu membuat suasana sejuk dan damai. Dengan langkah persuasif, jutaan umat yang turun ke jalan bisa berakhir dengan super damai.
Selain itu, Polri dinilai mampu menunjukkan ketegasannya terkait aksi sweeping atribut Natal yang muncul akibat adanya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Dalam perayaan Natal tahun 2016, polisi berhasil menciptakan suasana aman di seluruh penjuru daerah maupun di ibukota, hingga umat Kristiani bisa tenang dan lancar menjalankan ibadahnya.
Dari berbagai langkah tersebut, publik melihat bahwa Polri telah hadir dan menjalankan kewenangannya sesuai koridor hukum dalam melindungi rakyat Indonesia. [sjah]