Metroterkini.com - Kementerian Pariwisata mencanangkan 10 destinasi prioritas yang sering disebut "Bali baru".
Sepuluh destinasi tersebut adalah Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).
Bertempat di Ballroom The Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan penghargaan Anugerah Indeks Daya Saing 10 Destinasi Prioritas Kepariwisataan Indonesia.
Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi Kemenpar kepada 10 provinsi yang memiliki daya saing kepariwisataan tinggi. Sekaligus sebagai motivasi bagi provinsi lain dalam hal daya saing.
“Melalui pemberian penghargaan akan terlihat daerah atau provinsi yang sudah memberikan upaya dan perhatian tinggi terhadap pembangunan kepariwisataan,” kata Menpar Arief Yahya saat pembukaan acara.
Berdasarkan indikator tersebut, pihak panitia dan juri melakukan survei dan penilaian sejak Juli-Desember 2016. Mereka kemudian menetapkan 5 (lima) pemenang sesuai kriteria. Kategorinya yaitu Indeks Destinasi Tertinggi (terdiri pemenang Pertama, Kedua, dan Ketiga), kategori Destinasi Yang Paling Menjanjikan, dan penghargaan Destinasi Terfavorit.
Adapun penerima penghargaan kategori Indeks Destinasi Tertinggi Pertama adalah Borobudur; Indeks Destinasi Tertinggi Kedua adalah Wakatobi; Indeks Destinasi Tertinggi Ketiga adalah Tanjung Kelayang; sedangkan kategori penghargaan Destinasi Yang Menjanjikan adalah Tanjung Kelayang; dan sebagai Destinasi Terfavorit adalah Labuan Bajo.
Pemberian penghargaan ini mengacu pada standar global Travel and Tourism Competitive Index (TTCI) World Economic Forum dan United Nations World Tourism Organization yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.
Presiden Joko Widodo sendiri menargetkan daya saing pariwisata Indonesia berada pada 30 besar dunia pada 2019. Menpar menjelaskan, daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global saat ini berada di peringkat 50 dari semula peringkat 70 demikian dilansir kompas. [**]
