Akibat Gempa di Selandia Baru Wisata Batu Gajah Rusak

Akibat Gempa di Selandia Baru Wisata Batu Gajah Rusak

Metroterkini.com - Gempa bumi yang melanda Selandia Baru yang terjadi pada November lalu bukan membuat fasilitas publik rusak, namun juga objek wisata. Sebuah tebing karang yang berbentuk gajah di Selandia Baru, harus kehilangan belalainya, akibat gempa bumi tersebut.

Melansir New Zealand Herald pada Minggu (4/12), Batu Gajah tersebut terletak di Tongaporutu, selatan Mokau, di tepi jalan State Highway 3.

Batu tersebut sejatinya adalah batu karang yang memiliki bentuk mirip seekor gajah, lengkap dengan belalainya. Lokasinya yang dekat dengan objek wisata formasi batu Three Sisters membuat Batu Gajah kerap dikunjungi wisatawan.

Salah satu penduduk sekitar, Mike Brown, menyadari kalau Batu Gajah itu kehilangan belalai ketika menatapnya dari jendela rumahnya.

“Batu ini sangat besar dan sangat mirip dengan gajah. Setelah beberapa bagiannya longsor karena longsor, bentuknya tidak lagi sempurna,” kata Brown.

"Dua pekan lalu sepertinya kondisinya masih baik-baik saja. Gempa itu memang terasa sangat kuat di sini,” lanjutnya.

Batu Gajah terletak di tepi pantai dan sedikit sulit untuk dijangkau ketika air pasang yang membuat karang menjadi terasa licin. 

Pada Minggu (13/11) lalu, Selandia Baru dihantam gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter. Gempa terjadi di kedalaman 91 kilometer utara timur laut Christchurch, kota terbesar di Selandia Baru. 

Seperti dilansir CNN, para saksi mata melaporkan bahwa banyak bangunan penduduk luluh lantak setelah gempa dengan peringatan tsunami itu mereda. 

Gempa bumi juga membuat terkejut wisatawan yang sedang berlibur di Selandia Baru. Ratusan wisatawan harus ditenangkan dalam pengungsian darurat, karena terus menangis ketakutan.

Hilangnya salah satu bagian dari objek wisata tak hanya dialami oleh Batu Gajah, tapi juga Sphinx di Mesir. 

Patung penjaga Piramida Giza itu dikenal sebagai gabungan dari singa dan manusa tak berhidung. 

Tapi, beberapa sejarawan mengatakan kalau awalnya patung itu memiliki hidung.

Sejarawan al-Maqrizi memiliki fakta kalau hidup Sphinx dihancurkan oleh seorang bernama Muhammad Sa'im al-Dahr pada 1378.

Petani di Mesir itu merasa perlu menghancurkan Sphinx karena banyak tetangganya yang menyembah patung itu, demi memohon perlindungan dari bahaya banjir.

Namun, catatan sejarah ini masih terus diperdebatkan. [**]

Berita Lainnya

Index