Metroterkini.com - Ratusan warga Sungai Pakning menggeruduk dan memecahkan kaca Kantor PLN Sub Ranting Sungai Pakning di Jalan Jendral Sudirman dekat Pasar Baru, Sungai Pakning.
Warga geram karena PLN melakukan pemadaman selama 12 jam.
Hingga berita ini diturunkan massa masih bertahan di kantor PLN sub ranting Sungai Pakning.
Massa yang marah atas kebijakan PLN melakukan pemadaman berjam-jam, mendatangi kantor sub ranting PLN Sungai Pakning setelah sholat Magrib, sekitar pukul 19.00 WIB.
Sampai di depan kantor PLN, entah siap yang memulai tiba-tiba terdengar bunyi kaca pecah.
Selang beberapa menit kemudian Kapolsek Bukit Batu AKP Daud Sianturi bersama jajarannya tiba dilokasi untuk mengamankan dan menenangkan massa.
Terlihat juga Camat Bukit Batu yang diwakili Kasi Tapem Acyl Esyno, Pj. Kades Pakning Asal Hamdani, Camat Siak Kecil Mulyadi dan sejumlah tokoh masyarakat.
Kapolsek langsung menghubungi pihak PLN, dan meminta segera menghidupkan lampu karena kawatir massa yang bertahan dihalaman kantor PLN Pakning kembali mengamuk.
"Masyarakt harap tenang dan mohon pengertiannya, kita barusan sudah menghubungi pihak PLN mereka mengatak sedang ada kerusakan yang sedang diperbaiki. PLN berjanji satu jam dari sekarang listrik akan kembali hidup," kata Kapolsek Bukit Batu Daud Sianturi.
Namun massa tidak mau percaya begitu saja, mereka tetap bertahan di halaman kantor PLN sampai lampu benar-benar hidup.
"Kita tunggu satu jam lagi, kalau tidak hidup kita akan kembali mengamuk," teriak salah seorang massa dalam suasan gelap gulita itu dan diamini massa lainnya.
Camat Siak Kecil Mulyadi yang berdomisili di Desa Sungai Selari, Kecamatan Bukit Batu dikonfirmasi mengatakan bahwa masyarakat Sungai Pakning sudah benar-benar geram dengan kondisi listrik di Sungai Pakning.
"Sudah lama masyaraakat mengadu bukan hari ini saja, pemadaman sudah berlangsung sejak beberapa bulan yang lalu sejak listrik dialirkan dari Dumai, kebetulan hari ini padamnya cukup lama sehingga masyarakt bergerak kemari," jelas Mulyadi.
Hinga berita ini diturunkan massa masih bertahan di kantor PLN Pakning menunggu listrik hidup. [rdi]
