LIRA Desak Dispenda Pelalawan Perketat Pengawasan Pajak

LIRA Desak Dispenda Pelalawan Perketat Pengawasan Pajak

Metroterkini.com - Sekertaris Daerah (Sekda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat LIRA Kabupaten Pelalawan, Asep Sulaiman minta Dinas Pendapatan Derah (Dispenda) Pelalawan untuk meninjau semua pajak Pendapatan Asli Daerah (PAD) sesuai Peraturan Daerah (Perda), hal ini terkait banyaknya dugaan penggelapan yang dilakukan oleh banyak warung makan mewah di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.

"Misalnya yang bocornya pengasilan harian dari salah seorang karyawan kedai kopi mewah Nong Can yang menyebutkan hasil pendapatannya lebih kurang 10 juta rupiah perhari, kalau penghasilan ini seharusnya Nong Can membayar pajak 1 juta perhari," Jelas Asep, Selasa (1/11/16).

Dikatakan Asep, setiap pelanggan atau orang yang berbelanja di Nong Can di potong pajak PAD langsung sebesar 10 persen, sementara yang dilaporkan hanya sebagian kecil saja sehingga daerah merugi, kalau ini ditindak lanjuti, maka Nong Can telah bisa diseret ke pidanan, karena melakukan dugaan penipuan.

"Bayangkan saja setiap pelanggan belanja dipotong 10 persen langsung berapa pendapatan Nong Can dari hasil pajak itu, sementara Pemkab Pelalawan hanya mendapat setoran sebagian kecil saja, daerah pasti merugi dong," ujar Asep.

Pemotongan pajak makan dan minum ini sebesar 10 persen dari penjualan, bukan saja dilakukan Nong Can warung cepat saji dan kedai kopi lainya masih banyak terduga melakukan hal ini, misalnya kedai kopi 99, kedai kopi Tiam 55, Rumah makan Sederhana, Rumah makan Kota Buana, CFC dan masih banyak lainnya.

Berdasarkan informasi dari semua warung makan dan kedai kopi ini beromset rata - rata diduga diatas 10 juta rupiah, dan mereka dipercayakan memotong pajak PAD sebesar 10 persen langsung pada pelanggannya masing - masing.

"Kalau yang 10 persen digelapkan dan dijadikan gaji karyawan atau sewa toko pengusaha ini maka pemerintah harus bertanggung jawab karena memperkaya pengusaha yang sudah kaya dengan pemotongan langsung ini, dan pemerintah juga harus diseret ke meja hijau, apalagi saat ini keuangan masyarakat susah, maka yang kaya akan senang dan yang miskin semakin miskin karena setiap makan di kedai ini mereka dipajak pakai tangan Dispenda," tukas Asep.[basya]

Berita Lainnya

Index