Metroterkini.com - Seyogianya peringatan Hari Sumpah Pemuda diramaikan oleh barisan organisasi kepemudaan (OKP). Sebab, Sumpah Pemuda adalah semangat para pemuda Indonesia sebagaiman mana ditunjukan para pemuda pencetus Sumpah Pemuda 88 tahun yang lalu.
Namun, jika dilihat dari peserta peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kabupaten Bengkalis jiwa dan semangat Sumpah Pemuda sudah terkikis oleh zaman. Ini terlihat tak adanya barisan OKP yang mengikuti peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober kemarin di Lapangan Tugu, Bengkalis.
Selain Komite Nasional Pemuda Indonesia lengkap dengan seragam dan atributnya, tak ada OKP yang bernaung dibawah KNPI yang hadir. Ada apa dengan KNPI?
Pertanyaan ini wajar dilontarkan. Sebab, peringatan Hari Sumpah Pemuda adalah gawenya pemuda khususnya organisasi kepemudaan yang bernaung dibawah KNPI.
Pertanyaan ada apa dengan KNPI dilontarkan seorang pejabat di Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bengkalis.
Pejabat yang henggan disebutkan namanya itu, menilai pengurus KNPI gagal dalam mengkoordinir OKP dalam kegiatan KNPI, termasuk dalam momen penting peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Memang, peringatan Hari Sumpah Pemuda bukan menjadi beban KNPI seratus persen. Sebab, semua pihak sudah sepantasnya menghargai perjuangan dan keberanian para pemuda pejuang yang melahirkan Sumpah Pemuda. Sementara generasi sekarang cukup mengisi perjuangan itu dengan berbagai kegiatan positif salah satunya memperingatinya dalam sebuah upacara.
Namun, ironis. peringatan Hari Sumpah Pemuda tingkat Kabupaten Bengkalis di Lapangan Tugu dengan Inspektur Upacara Bupati Bengkalis Amril Mukminin diikuti peserta upacara dari kalangan Aparatur Sipil Negara,Pelajar,TNI/Polri/Basarnas/ serta Anggota KNPI Bengkalis, tidak diikuti OKP yang bernaung di KNPI tak menunjukan indetitasnya.
Ada apa? Sebuah pertanyaan besar banyak kalangan. Mereka bukan menggugat. Tapi, kaget saja. Apakah semangat Sumpah Pemuda sudah tergerus direlung hati pengurus dan anggota OKP di Bengkalis.
Tapi, hadir tidaknya dalam upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda belum mewakili bahwa nilai-nilai semangat Sumpah Pemuda sudah luntur. Tetapi, hadir dan berdiri tegak bersama peserta upacara lainnya bisa sebagai bukti bahwa OKP mewakili semangat pemuda pejuang bangsa ini, bukan berjuang untuk kepetingan pribadi atau organisasi semata.
"Kita juga melihat yang ada hanya KNPI, tetapi saya juga belum dapatkan informasi apakah OKP lainnya tidak mendapatkan undangan atau ada kegiatan di tempat lain. Tapi pada intinya tidak jadi persoalan bagi kita," kata Bupati Bengkalis Amril Mukminin, Jum'at (28/10/2016) usai memimpin upacara.
Pada kesempatan itu, Amril berharap kesatuan dan persatuan pemuda di Bengkalis tidak terpecah belah.
Amril menegaskan, tidak ada diskriminasi oleh pemerintah daerah terhadap OKP di Kabupaten Bengkalis. "Semuanya sama," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bengkalis Irmy Syakip Arsalan ketika dihubungi wartawan, Sabtu (29/10/2016) mengaku sudah menyurati semua OKP agar melibatkan diri dalam upacara Hari Sumpah Pemuda. Tetapi, ungkap Irmy Syakip Arsalan, OKP-OKP yang bernaung di KNPI punya alasan tersendiri untuk tidak hadir.
"Kita sudah surati OKP OKP ini untuk melibatkan diri dalam upacara, tapi mereka punya alasan sendiri-sendiri dan kita tidak bisa memaksa," kata Irmy Syakip Arsalan, Sabtu pagi.
Irmy Syakif Arsalan yang akrab disapa Ikip mengakui dibawah kepemimpinnya sinergitas antar OKP dalam kepengurusan organisasi KNPI belum terjalin dengan baik. "Dan KNPI terbuka untuk itu," kata Ikip.
"Sejauh ini menurut saya belum terjalin seperti yang diharapkan, padahal KNPI ini merupakan tempat berhimpunnya OKP-OKP yang ada, dan kita akan memfasilitasi itu. Bagaimana kawan-kawan OKP bisa berkecimpung memainkan peran dan seluruh energi yang dimiliki. KNPI mengharapkan ada sebuah konsolidasi keanekaragaman potensi yang dimiliki oleh Pemuda yang positif bagi pembangunan Kabupaten Bengkalis," pungkasnya. [rdi]
