Bentrok Perbatasan Rohul-Sumut, Warga Terkena Anak Panah

Bentrok Perbatasan Rohul-Sumut, Warga Terkena Anak Panah

Metroterkini.com - Sengketa tapal batas antara Provinsi Riau-Sumatera Utara (Sumut) akhirnya kembali terjadii. Puluhan karyawan PT. Mazuma Agro Indonesia (MAI) terlibat bentrok dengan masyarakat petani Desa Batang Kumu Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).

Bentrokan karyawan PT. MAI dengan masyarakat Batang Kumu terjadi di perbatasan Riau-Sumut, Jumat (7/10/16) siang kemarin, usai shalat Jumat.

Saat bentrokan, masyarakat yang hanya bersenjata apa adanya dan kalah jumlah dengan massa dari PT MAI, namun masyarakat tetap memberikan perlawanan. Seorang masyarakat Batang Kumu bernama Gusnar Siregar (28) dikabarkan kena anak panah terbuat besi yang diruncingkan, dan mengenai bagian lengannya.

"Saya taunya sepulang shalat Jumat. Ada masyarakat yang menelepon saya tapi tak diangkat, sekitar jam 12.30 WIB gitulah," ujar Haris Daulay, Kadus III Desa Batang Kumu kepada riauterkini, Sabtu (8/10/16).

Haris mengakui dari cerita yang ia terima, awalnya masyarakat yang memang punya lahan di wilayah konflik biasa berada di ladang, untuk menjaga tanamannya.

Saat itu, datang puluhan karyawan PT. MAI membawa peralatan kerja, dan dua pria diduga aparat polisi dari Sumut membawa senjata laras panjang, dan diduga akan mengganggu masyarakat yang sedang berada di ladangnya.

Dua pria diduga aparat yang membawa senjata laras panjang sempat melepaskan dua kali tembakan hingga membuat masyarakat Batang Kumu kocar-kacir.

Haris mengatakan pihaknya sudah melaporkan aksi penyerangan di perbatasan Riau-Sumut ke Polsek Tambusai, dan korban Gusnar Siregar sudah dimintai keterangan, namun belum dibuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Sedikitnya tiga anak panah serta dua selongsong peluru diduga peluru tajam juga sudah diserahkan masyarakat ke pihak Polsek Tambusai sebagai barang bukti.

"Namun belum BAP. Pihak Polsek Tambusai mengaku masih akan koordinasi dengan Polsek Sosa (Sumut). Katanya besok baru BAP (Sabtu)," pungkas Haris Daulay di ujung telepon.

Kejadian bentrok wilayah perbatasan ini sudah sekian kalinya terjadi antara masyarakat Batang Kumu dengan karyawan PT. MAI terlibat bentrokan di tapal batas Riau-Sumut. Keributan dipicu belum selesainya tapal batas dua provinsi. [**]

Berita Lainnya

Index