Metroterkini.com - Yahoo beberapa waktu lalu mengumumkan jika mereka menghadapi serangan hacker. Kabarnya kurang lebih sebanyak 500 akun pengguna dibobol oleh peretas.
Namun, masalah ternyata tak selesai sampai disitu. Baru-baru ini Yahoo dikabarkan memata-matai data penggunanya. Perusahaan itu melakukan perbuatan tersebut karena perintah dari lembaga pemerintah Amerika Serikat.
Aksi memata-matai ini kabarnya telah dilakukan sejak 2015 lalu. Mereka membuat program khusus untuk menyaring email yang masuk ke akun pengguna dengan kata kunci yang diberikan oleh National Security Agency (NSA) ataupun FBI.
Tiga orang mantan karyawan Yahoo mengatakan jika mereka mengikuti permintaan rahasia dari pemerintah AS. Menurutnya, Yahoo adalah perusahaan yang taat aturan dan mengikuti hukum yang berlaku di AS.
Yahoo merupakan perusahaan pertama yang memantau akun-akun penggunanya dan memenuhi permintaan intelijen AS. Meski begitu, tidak diketahui jenis informasi seperti apa yang dicari oleh pemerintah Negeri Paman Sam itu.
Sementara itu, langkah CEO Yahoo Marissa Mayer untuk memenuhi permintaan tersebut memang sempat menuai polemik di internal Yahoo. Sejumlah eksekutif senior marah dan menentangnya. Tidak hanya itu, chief information security officer Yahoo Alex Stamos juga terpaksa mengundurkan diri. [mer-wkr]