Metroterkini.com - BlackBerry Android buatan pabrik Cikarang tak akan dijual mahal. Meski harganya relatif murah, namun soal faktor keamanan dipastikan tetap akan yang paling utama.
Seperti diketahui, BlackBerry Limited asal Kanada baru saja bikin perusahaan patungan dengan PT TiPhone Mobile Indonesia Tbk (TELE) di bawah bendera PT BB Merah Putih.
Keduanya akan memproduksi BlackBerry Android di pabrik Delta Silikon, Cikarang. Pabrik yang menempati area seluas 7.000 meter persegi di fase pertama itu akan memiliki kapasitas enam lini produksi dengan 300.000 unit smartphone per bulan pada enam bulan pertama.
Pabrik ini dioperasikan PT Adi Reka Mandiri dimana kepemilikannya dikuasai TiPhone dan perusahaan manufaktur elektronik asal Taiwan, Arima Communication Corporation. TiPhone sendiri di Indonesia, sebagian sahamnya dikuasai oleh PINS, anak usaha Telkom.
Seperti apa rupa dan harga dari BlackBerry Android tersebut? Corporate Secretary TELE, Semuel Kurniawan, mengklaim bahwa bentuknya akan sangat bagus untuk ukuran smartphone kelas menengah.
"Bentuknya bagus. Untuk pasar mid-end. Harganya nanti di bawah Rp 3 juta. Tapi sebenarnya yang lebih penting security. Jadi lebih aman dan nggak gampang kena sadap," ungkap Semuel kepada detikINET di Jakarta, Kamis (29/9/2016).
Bicara soal keamanan, Semuel mengakui bahwa BlackBerry masih yang terbaik di antara vendor smartphone lainnya. Buktinya, ponsel BlackBerry sempat lama jadi andalan beberapa pemimpin dunia, seperti Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel.
Namun Semuel tak berani memastikan apakah nantinya pengelolaan server untuk layanan BlackBerry ini tetap akan dioperasikan di Waterloo, Kanada, atau bisa diboyong ke Indonesia. "Untuk yang satu itu, saya belum bisa berkomentar," pungkasnya.
BlackBerry sendiri dalam pernyataannya juga tak menyebut detail dari skema sistem keamanan yang nanti bakal diusung dalam kerja sama perusahaan patungan tersebut.
"Kami berfokus pada pengembangan software, termasuk sekuriti dan aplikasi. Perusahaan berencana mengakhiri semua pengembangan hardware internal dan menyerahkan fungsi tersebut kepada partner," sebut CEO BlackBerry John Chen.
Selain bersama TiPhone membentuk perusahaan baru bernama BB Merah Putih, BlackBerry kabarnya juga sedang menjajaki kemitraan yang sama dengan perusahaan di China serta India. Di berbagai negara berkembang, merek BlackBerry dinilai masih cukup menjual. [dtk]