Malaysia Pertimbangkan Pekerja dari Rohingya

Malaysia Pertimbangkan Pekerja dari Rohingya

Metroterkini.com - Malaysia sedang mempertimbangkan membuka lapangan pekerjaan untuk ribuan pengungsi yang sebagian besar berasal dari Rohingya dan sampai sekarang belum sah untuk bekerja di negara tersebut.

Meskipun bukan negara peserta penandatangan Konvensi Pengungsi PBB, Malaysia telah menampung sebagian besar pengungsi Muslim Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan dan diskriminasi di Myanmar.

Hingga akhir Juni tahun ini, ada sekitar 150.700 pengungsi dan pencari suaka di Malaysia, negara dengan perekonomian ketiga terbesar di Asia Tenggara dengan populasi 30 juta jiwa. Dari total pengungsi, sekitar 34 ribu di antaranya merupakan anak di bawah 18 tahun.

Sekitar 90 persen pengungsi dan pencari suaka di Malaysia berasal dari Myanmar, dengan jumlah 53.140 Rohingya menempati jumlah terbanyak, kemudian diikuti oleh etnis Chin, Muslim Myanmar, Rakhine, dan etnis lainnya.

Sementara itu, sepuluh persen pengungsi dan pencari suaka di Malaysia berasal dari Sri Lanka, Pakistan, Somalia, Suriah, Yaman, Irak, Afghanistan, dan wilayah Palestina.

Ratusan orang Rohingya dan Bangladesh sempat terdampar di laut selama beberapa minggu pada Mei 2015 setelah Thailand menindak tegas pelaku perdagangan manusia dan menutup rute mereka. Krisis pengungsi pun melanda Asia Tenggara.

Malaysia dan Indonesia akhirnya mengakhiri kebuntuan krisis imigran tersebut dengan menyetujui memberikan tempat penampungan sementara untuk "manusia perahu" dengan syarat proses pemukiman dan repatriasi mereka dilakukan dalam kurun waktu satu tahun dengan bantuan masyarakat internasional.

Dari sekitar 1.000 pengungsi yang tiba di Malaysia pada Mei 2015, 371 diantaranya diidentifikasi sebagai Rohingya dan mendapatkan perhatian khusus dari Badan Pengungsi PBB. Sejauh ini baru 36 orang yang telah dimukimkan ke Amerika, berangkat dari Malaysia pada Mei tahun ini. [stu/cnn]

Berita Lainnya

Index