Metroterkini.com - Corporate Communications Manager RAPP, Djarot Handoko melalui email yang disampaikan Media Relations Officer, Sari Rezki Antika, Jum'at (19/8/16) menanggapi terkait pemberitaan metroterkini, terkait aksi demo sekelompok warga desa Sering Pelalawan Riau.
Dalam tanggapanya, terkait ditemukannya ikan mati yang diduga masyarakat akibat limbah, maka perlu dijelaskan berdasarkan pemeriksaan dan analisa kualitas air secara berkala dalam saluran outlet kanal, masih berada dalam kualitas baku mutu yang ditetapkan pemerintah.
Berdasarkan pemeriksaan di saluran kanal tidak ditemukan indikasi adanya limbah yang bisa menyebakan kematian ikan-ikan seperti yang didugakan.
Dugaan sementara, kematian ikan-ikan tersebut adalah akibat adanya proses perawatan kanal (cuci kanal) di areal Hutan Tanaman Rakyat Desa Sering yang bekerjasama dengan perusahaan, dimana kanal tersebut saling terkoneksi. Namun disayangkan pihak humas PT RAPP tidak menyebutkan perusahaan nama.
Dalam hal ini, perusahaan (RAPP, red) terbuka terhadap rencana pemeriksaan kualitas air tersebut, guna memastikan penyebab dari kejadian tersebut.
Seperti berita sebelumnya, warga melakukan protes atas dugaan kebocoran limbah PT. Riau Pulp and Paper (RAPP) dan masuk sungai Kampar desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau. Akibatnya ikan mati dan badan warga menjadi gatal - gatal dan membuat warga gerah, saat dikunjungi petinggi RAPP Wan Jek, karena warga tidak lagi mau berdamai dengan dibelikan sapi sekalipun.
"Kali ini kami tidak mau lagi dibujuk dengan sapi oleh RAPP, kami mau pemerintah melalui Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya mengusut sampai tuntas," jelas warga Sering, Motal saat melakukan dialog dengan perwakilan RAPP Wan Jek, Kamis (18/8/19).
Beberpa tahun lalu kejadian serupa pernah terjadi, warga di imingi 5 ekor sapi dan kasus ini diam, bahkan BLH Pelalawan setelah itu tidak lagi melakukan pengusutan pada RAPP, limbah ini dikabarkan di buang kekanal limbah yang mengalir dari hulu kolam Limbah RAPP.
"Diduga pipa pembuangan limbah dalam tanah juga ada, entah memana akhir pembuangan ini," jelas Motal.
Dikabarkan ada ratusan kilogram ikan mati di sungai Kampar, tepatnya sekitar keluarnya Limbah PT. Riau Pulp and Paper (RAPP) di desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau mati mendadak, ikan ini mati diduga akibat pembuangan limbah perusahaan bubur kertas.
Berdasarkan informasi warga sebelumnya mereka mandi di aliran Sungai Kampar itu merasa gatal - gatal, selang beberapa saat terlihat ikan mati hanyut di aliran sungai, tak ayal warga langsung keluar sungai takut akan limbah tersebut mengenai mereka.
Setelah mendengar ada ikan mati para humas dan perwakilan perusahaan tiba di lokasi mengamankan warga agar tidak masuk media, bahkan ada informasi seperti biasa Humas RAPP diduga telah menghubungi redaksi media yang ada di Riau agar tidak merilis berita ini.
"Biasa bos, RAPP akan menghubungi para pimpinan media dan minta untuk tidak menaikkan berita ini, nanti media yang ada dalam genggaman RAPP akan diberikan upah berupa berita promosi, kalau tidak percaya lihat saja buktinya siapa yang akan menerbitkan berita ini," jelas wartawan Pelalawan, Asep. [basya]