Metroterkini.com - Banyak pengusaha kaya di Indonesia merupakan keturunan Tionghoa atau China. Mereka menggeluti banyak bisnis seperti teknologi, fesyen, berdagang dan banyak lainnya. Kegigihan mereka dalam berbisnis patut diacungi jempol.
Tak hanya itu, mayoritas keturunan Tionghoa juga pintar mengelola keuangan. Biasanya, jika mereka keturunan orang kaya maka kekayaan itu akan terus bertambah setiap waktunya.
Fakta ini membuat beberapa orang bertanya, bagaimana cara mengelola bisnis hingga bisa menjadi orang kaya?
Keturunan Tionghoa atau China mempunyai strategi dan cara mengelola dan mencari kekayaan. Berikut uraiannya seperti dikutip dari hipwee di Jakarta, Sabtu (30/7).
1.Pantang Bekerja setengah- setengah
Bekerja bagi orang Tionghoa adalah pedoman hidup. Bekerja adalah salah satu cara bagi mereka untuk membuktikan pada dunia tentang keberadaan diri mereka. Dengan bekerja tidak hanya mendapat penghasilan untuk diri sendiri, tapi bisa membantu keluarga, kerabat dan orang lain.
Selain itu, etos kerja keturunan Tionghoa lebih baik dan membuat mereka lebih mudah untuk menaiki tangga kesuksesan. Mereka tidak ragu mengerahkan seluruh potensi yang dimiliki ketika bekerja. Hasilnya tidak mengecewakan.
2.Pantang Hidup Mewah
Orang Tionghoa setidaknya menyisihkan 70 persen dari penghasilan mereka untuk ditabung, salah satunya di deposito. Sistem menabung deposito ini baru bisa diambil dalam jangka waktu tertentu dan Anda tidak bisa membobol tabungan kapan aja, terkecuali lagi dalam keadaan darurat.
Mungkin berat buat Anda yang terbiasa hidup boros, berat jika hanya bisa menggunakan 30 persen dari penghasilan untuk kebutuhan bulanan. Tapi, kalau Anda mencoba untuk membiasakannya, nanti juga akan terbiasa.
3.Tidak Suka Berutang
Masyarakat keturunan Tionghoa punya prinsip untuk menghindari utang, membeli segala sesuatu pun diusahakan dengan uang tunai. Jika mereka ingin membeli gadget terbaru, tapi uang belum mencukupi. Mereka lebih memilih untuk menunda sampai uang mencukupi, ketimbang ngutang.
Sebab, ke depannya utang beserta bunganya hanya akan merepotkan saja.
4.Kerja Sambilan
Etos kerja yang baik pada orang Tionghoa membuat mereka tidak malas untuk kerja sambilan. Tak sedikit dari mereka yang merangkap sebagai karyawan sekaligus juga pebisnis online. Peluang untuk mencari uang tambahan, eggak pernah disia-siakan.
5.Tak Malu Buat Nawar
Menawar sudah jadi kebiasaan yang lumrah bagi orang Tionghoa. Menawar enggak cuma jadi jalan untuk mendapatkan harga yang terjangkau, tapi juga supaya tercipta kesepakatan yang adil.
Hal ini tentu menguntungkan kedua belah pihak, baik pembeli dan penjualnya.
6.Belu Barang Sesuai Kegunaan
Orang Tionghoa cenderung membeli barang atas dasar kebermanfaatannya, bukan sekadar tren semata. contohnya dalam hal membeli gadget, mereka enggak akan membeli tipe terbaru yang harganya selangit. Akan tetapi, membeli gadget yang spesifikasinya hampir sama dengan yang terbaru, namun harganya jauh lebih ramah di kantong. [**mrd]