Metroterkini.com - Pengguna smartphone di Indonesia tengah dihebohkan dengan game terbaru keluaran The Pokemon Company, Pokemon Go. Beberapa orang ada yang sudah mencoba mengunduhnya, tetapi hanya berujung kecewa karena tak bisa memainkannya.
Sebenarnya apa itu Pokemon Go dan mengapa bisa begitu heboh? Ya, game terbaru ini memberikan kombinasi antara dunia virtual dan dunia nyata. Pemainnya dapat pergi ke suatu lokasi di dunia nyata, untuk menangkap pokemon yang muncul dalam game tersebut.
Game ini dikembangkan oleh tiga perusahaan, yakni The Pokemon Company, Nintendo dan Niantic yang telah mengembangkan game realita berbasis teknologi GPS bernama Ingress.
Mereka kemudian membuat sebuah alat kecil bernama Pokemon Go Plus, yang memberi kesempatan pada pengguna, untuk bermain tanpa harus selalu menatap layar smartphone.
Namun pada layar smartphone, pemain akan melihat berbagai objek 3D yang merupakan monster Pokemon.
Tidak hanya menangkap pokemon di dunia nyata, tetapi pemain dapat bertempur melawan Pokemon lain, mengungkap berbagai jenis item termasuk Poke Balls dan telur di PokeStops, serta menetas dan melatih Pokemon baru.
Jenis Pokemon dalam game ini juga beragam sesuai area geografinya. Bila pemain pergi ke daerah sungai misalnya, maka Pokemon yang ditemukan pun berjenis air. Namun sayang, evolusi Real World Gaming itu belum secara resmi rilis di Indonesia. Saat ini, Pokemon Go baru tersedia di App Store maupun Google Play Store di Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat.
Besar kemungkinan, itulah yang menjadi alasan, mengapa Pokemon Go belum dapat dimainkan di Indonesia. Belum ada penjelasan resmi, kapan game itu akan rilis di negara ini.
Namun bila sangat penasaran, para pengguna Android dapat mencoba untuk memainkannya, dengan cara mengunduh file APK terlebih dahulu melalui tautan ini.
Hanya saja, itu masih memiliki sejumlah keterbatasan, di antaranya tidak tersedianya Pokemon Trainer Club. Ini merupakan fitur untuk membuat akun global dan bermain trading card.
Popularitas Pokemon Go sempat naik secara drastis berkat seorang remaja di Riverton, Wyoming. Saat ingin menemukan pokemon di sungai, ia justru menemukan mayat laki-laki mengambang.
Dari penyelidikan polisi, pria tersebut diduga sengaja menenggelamkan diri dan ada permainan kotor. Namun di balik isu tersebut, game ini tetap yang paling ditunggu-tunggu pengguna smartphone.
Bahkan Yahoo juga menyebut, pengguna Pokemon Go bisa lebih banyak dari Twitter. [**trb]