Metroterkini.com - Setelah sejumlah kecelakaan pesawat fenomenal beberapa waktu belakangan ini, kebutuhan menggunakan perekam data penerbangan (FDR) dan perekam kokpit data (CDR) yang ditempatkan di cloud menjadi penting, menurut pakar elektronik dan radio.
Profesor David Stupples, Profesor Sistem Elektronik dan Radio di City University London menegaskannya, mengatakan perangkat cloud ini akan berfungsi sebagai kotak hitam yang biasa ditempatkan pada pesawat.
Rekomendasi muncul setelah sejumlah kecelakaan penerbangan komersial baru-baru ini di laut, seperti Air France 447 di Atlantik Selatan, Malaysia MH370 di Samudera Hindia selatan, dan baru-baru ini EgyptAir MS804 di Mediterania.
"Dalam insiden Air France butuh dua tahun untuk memulihkan perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit untuk menemukan penyebab kecelakaan yang mengarah ke pelatihan yang lebih baik bagi pilot. Dengan Malaysia MH370, sudah lebih dari dua tahun sejak hilangnya pesawat sementara tim pencari tidak bisa menemukan kotak hitam. Para anggota keluarga awak dan penumpang hilang masih menunggu hasilnya dan dunia masih membutuhkan pengetahuan tentang penyebab musibah," kata Stupples, seperti dikutip dari Physorg, Senin (6/6/2016)
Stupples mengatakan solusi penyimpanan kotak hitam "sangat sederhana" dan semua yang diperlukan adalah agar "data pemantauan yang dibutuhkan bisa dialirkan melalui satelit - Inmarsat misalnya - ke fasilitas penyimpanan cloud yang aman".
Meski demikian, ia meyakini bahwa karena biaya yang besar bagi implementasi solusi ini dan pilot maskapai tidak ingin percakapan biasa mereka direkam untuk waktu yang lama, industri penerbangan mungkin akan lambat meresponsnya. [rr]