Bayi Penderita Penyakit Langka Dirawat di RSUD Pasir Pangaraian

Bayi Penderita Penyakit Langka Dirawat di RSUD Pasir Pangaraian

Metroterkini.com - Seorang bayi baru lahir anak kedua dari pasangan Badarudin (33) dan Yuni (30)  warga Rokan IV Koto mengalami penyakit langka dan kini tengah di rawat di RSUD Pasir Pengaraian.

Badaruddin menjelaskan, anaknya yang mengidap penyakit langka tersebut, dirawat di RSUD Pasir Pengaraian sejak, Senin (2/5) malam hingga saat ini, Kamis (5/5). Dengan perawatan seadanya, sambil menunggu rujukan ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.

"Saya takut terlambat mas, karna keadaan anak saya semakin lama semakin menurun. Saya takut terlambat mas," katanya, dengan raut wajah penuh dengan kecemasan.

Kecemasan dari ayah Mauhamad Ihya ini tentu ada sebabnya. Pasalnya dokter yang menanganinya di RSUD Pasir Pengaraian, mengungkapkan, anak ke dua nya ini harus cepat-cepat di Rujuk ke RSUD Arifin Ahmad, karna bila lebih dari 1 minggu akan berbahaya bagi nyawa Muhamad Ihya.

Diakuinya, kondisi anaknya semakin lama semakin memburuk, dari berat badan. Awal dilahirkan berat badan mencapai 3,3 Kg. Namun saat ini berat badanya hanya mencapai 2,8 Kg saja. Hal ini menambah kecemasan dirinya.

saat ditanya apa sebab, Muhamad Ihya tak kunjung di Rawat di RSUD Arifin Ahmad,ia mengatakan, pihak Rumah sakit mengaku masih menunggu, karna di RSUD Arifin Ahmad Ruanganya penuh, dan harus menunggu.

"Saya khawatir mas, kalau lewat satu minggu, nyawa anak saya gak bisa tertolong lagi. Jadi saya bingung. Semoga pihak RSUD Arifin Ahmad bisa dengan cepat menyediakan tempat utuk anak saya," imbuhnya.

Dirinya juga selalu merasa sedih melihat kondisi anaknya, pasalnya tumor otak basah yang dideritanya terus mengeluarkan darah. Ia tak tahu lagi harus melakukan apa. Jika dipindahkan ke RS Swasta dirinya tak mampu membayar.

Diakuinya, pemerintah melalui Dinas Sosial sudah membantunya, dengan membuatkan Jamkesda serta bantuan lainya, agar anaknya bisa segera di Rujuk ke RSUD Arifin Ahmad.

Badtaruddin berharap kepada pihak Rumah sakit RSUD Arifin Ahmad bisa segera menyediakan tempat untuk anaknya di Rawat. Dirinya takut nyawa anaknya tidak bisa diselamatkan, karna waktu yang terlalu lama.

"Kalau di RS Swasta saya mana sanggup mas, makanya saya RSUD itupun pakai Jamkesda. Saya cuman petani mas, mana ada uang banyak. Apalagi saya dengar biaya pengobatanya menjapai Rp. 50 juta, " ucapnya.

Saat ditanya kondisi sang istri, Badtaruddin mengaku istrinya masih dalam keadaan kurang sehat, serta dirinya masih menyembunyikan keadaan anaknya kepada sang istri.

"Istri saya belum saya kasih tau mas, saya takut nanti shok dan keadaanya semakin buruk. Pasalnya saat ini keadaan istri saya masih kurang sehat," tuturnya.

Hingga saat ini, istrinya masih belum melihat anak yang baru dilahirkanya. Pasalnya, setelah melahirkan Muhamad Ihya sudah dilarikan ke RSUD Pasirpangarain untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.

"Nantilah saya kasih tau istri saya kalau sudah keadaanya membaik. Saya masih takut mas," sebutnya.

Sementara Plt Direktur RSUD Pasirpangaraian, dr. Yakub mengakui , pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak ‎RSUD Arifin Ahmad terkait rujukan dari muhamad Ihya tersebut.

Namun pihak RSUD Arifin Ahmad, mengaku ruangan tempat perawatan untuk Muhamad Ihya belum ada, dalam artian ruangan masih penuh.

"Kalau kita paksakan juga ke RSUD Arifin Ahmad, saya takut nanti disana di telantarkan. Kalau disini kan masih kita lakukan perawatan," jelasnya.

Yakub juga menuturkan, rujukan dari Jamkesda hanya di RSUD Arifin Ahmad, jadi pihaknya tidak bisa merujuk ke RS swasta yang ada di Pekanbaru.

"Kita akan tetap berkoordinasi, untuk secepatnya mendapatkan perawatan bagi Muhamad Ihya. ‎Di RSUD Arifin Ahmad, kalau sudah ada tempat, kita akan segera rujuk kesana," pungkasnya. [man]

 

Berita Lainnya

Index