RI Kesulitan jadi Negara Berpendapatan Tinggi

RI Kesulitan jadi Negara Berpendapatan Tinggi

Metroterkini.com - Dalam 10 tahun ke depan Indonesia berpotensi terjebak dalam perangkap negara berpendapatan menengah (middle income trap). Pernyataan tersebut merupakan kesimpulan dari hasil riset dua akademisi Universitas Indonesia (UI), Faisal Basri dan Gatot Arya Putra. 

Faisal menyebut ada beberapa masalah struktural yang membuat Indonesia sulit untuk naik kelas menjadi negara berpendapatan tinggi dan justru menjadikan negara ini rentan terpeleset masuk ke dalam perangkap negara berpendapatan rendah. 

Faktor pertama, kata Faisal, rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) baik dari sisi pendidikan maupun kesehatan. Mengutip studi PISA, selama periode 2003-2012, ekonomi nasional tumbuh kurang meyakinkan di tengah perkembangan tingkat kepandaian masyarakatnya yang relatif lebih lambat jika dibandingkan dengan negara tetangga di Asia. Persoalan pendidikan ini terkait pula dengan kewajiban pemerintah dalam memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakatnya. 

Faisal Basri menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang selama ini ditunjang oleh motor penggerak yang tidak jelas, bukan semata-mata kesalahan pemerintahan Joko Widodo. Pasalnya, buruknya ekonomi Indonesia selama ini merupakan tumpukan kesalahan kebijakan yang dibuat oleh pemerintahan Orde Lama, Orde Baru, maupun Orde Reformasi. 

"Harus diakui tugas pemerintahan Joko Widodo sangatlah berat untuk menjamin bahwa Indonesia terbebas dari middle income trap," katanya. 

Hasil riset duo akademisi UI tersebut mendapatkan tanggapan dari Emil Salim, Ekonom senior yang juga mantan Menteri Lingkungan Hidup di era Orde Baru. 
Menurutnya, selama ini Indonesia terjebak oleh booming harga komoditas sehingga pembangunan dilakukan tanpa memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan dan sosial. 

Eksplorasi perkebunan sawit dan lahan tambang selama ini, menurut Emil salim, merupakan contoh aktivitas bisnis yang mengatasnamakan pembangunan tanpa didukung oleh "otak" yang mumpuni. 

Indonesia, katanya, sebenarnya selama 28 tahun terkurung dalam jebakan negara berpendapatan rendah (low income trap). Untuk bisa naik menjadi negara berpendapatan menengah, setidaknya pertumbuhan ekonomi harus dijaga stabil di atas 5 persen per tahun. 

Untuk bisa naik menjadi negara berpendapatan tinggi sekaligus lolos dari jebakan kelas menengah, Emil Salim memperkirakan eranya baru akan muncul pada periode 2026-2034. 

"Untuk itu perlu perspektif jangka panjang dalam pembangunan, tidak bisa hanya bergantung pada kabinet yang lima tahun saja," katanya. 

Untuk bisa naik kelas menjadi negara berpendapatan tinggi 2030, Emil menekankan empat hal, yakni produktivitas ekonomi ditingkatkan, daya saing industri harus lebih baik, keahlian pelaku industri harus ditingkatkan, serta didukung oleh sistem transportasi yang terintegrasi. 

"Untuk itu, produktivitas buruh harus ditingkatkan dan keterbatasan infrastruktur harus segera diatasi," katanya. [cnn]

Berita Lainnya

Index