Metroterkini.com - Bocoran terbaru terkait kelompok Mujahidin Indonesia Timur yang dipimpin Santoso alias Abu Wardah ditengarai berhubungan erat dengan kelompok radikal di Filipina. Selain memiliki senjata yang berasal dari Filipina, beberapa anak buah Santoso juga pernah berlatih militer di sana.
"Berdasarkan senjata yang digunakan, kelompok Santoso ini dipastikan erat kaitannya dengan kelompok radikal di Filipina. Beberapa orang anggotanya pernah berlatih strategi perang di sana," kata Kapolda Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Rudy Sufahriady kemarin seperti diberitakan Antara.
Rudy mengaku sudah mengecek langsung ke Filipina soal asal senjata Kelompok Santoso. Dari pengecekan Rudy menduga Santoso saat ini bukan cuma memiliki senjata-senjata lama, namun juga senjata-senjata baru yang belum lama didatangkan dari negara tentangga itu.
Sebelumnya Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan juga mengatakan, Santoso memang ingin menjadi Poso seperti Moro di Filipina. "Poso mau dijadikan semacam Moro, dijadikan pusat pergerakan ISIS di Asia," kata Anton.
Tambah Anton, pihaknya sudah mendapatkan dokumen yang membuktikan rencana Santoso itu. Oleh karena itu Polri melakukan operasi besar-besaran untuk memburu kelompok teror tersebut.
Santoso sendiri saat ini masih dikelilingi oleh 30 orang, termasuk istrinya. Mereka kini sudah masuk dalam daftar pencarian orang.
Santoso dan anak buahnya bersembunyi di pegunungan dengan medan sulit dijangkau di kawasan Poso. Operasi Camar Maleo yang diadakan tahun lalu tak berhasil menangkap dirinya.
Operasi Tinombala saat ini masih digelar oleh Polda Sulawesi Tengah yang langsung dipimpin Wakapolda Komisaris Besar Leo Bona Lubis.
Dalam operasi gabungan yang digelar sejak tahun lalu, petugas sudah menembak mati 10 orang anak buah santoso dan menangkap dua orang. [ant]