Metroterkini.com - Walikota Pekanbaru, H. Firdaus dinilai telah melakukan pembiaran terhadap sekitar 1.500 paket pekerjaan melalui penunjukan langsung (PL). DPN Asosiasi Kontraktor Kontruksi Indonesia (AKSI) Syakirman meminta pihak KPK turun tangan dan bila perlu melakukan penyadapan karena dinilai sudah luar biasa jumlahnya.
Menurut Syakirman, Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) untuk melakukan menyadap telepon seluler milik Walikota Pekanbaru Firdaus, ST, MT, Ketua DPRD Sahril dan sejumlah kepala dinas (Kadis) di lingkungan pemerintah kota (Pemko) setempat.
Pasalnya, dalam proses penunjukkan langsung (PL) sebanyak lebih kurang 1.500 paket pekerjaan atau proyek di sejumlah Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) di lingkungan Pemko Pekanbaru diduga ada permainan atau kongkalikong.
"Jumlah proyek yang di-PL-kan cukup banyak. Mencapai lebih kurang 1.500 paket pekerjaan digabungkan dari semua dinas. Di daerah lainnya tidak sebanyak itu proyek PL,'' tegasnya, Jumat (1/4/16).
Tambahnya, jumlah proyek PL sebanyak itu sudah termasuk luar biasa. "Luar biasa Walikota kita. Dari tahun 2013 sampai 2015 kita sorot soal proyek proyek yang di-PL-kan. Akan tetapi sikap beliau tetap tidak peduli. Praktek itu terus terjadi. Seolah olah Walikota membiarkan Kadisnya untuk mem-PL-kan proyek,'' tambah Syakirman.
Proyek PL terbanyak dilakukan Dinas Bina Marga, Dinas Pemukiman, Perumahan dan Cipta Karya (DP2CK) serta Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Syakirman menjadi ragu apakah pembiaran itu memang disengaja Walikota Pekanbaru Firdaus, ST, MT. [**den]