Metroterkini.com - Amerika Serikat (AS) dan Rusia mengumumkan rencana untuk melakukan gencatan senjata di Suriah yang akan dimulai pada Sabtu (27/2) mendatang.
Dalam keterangan resmi yang dirilis oleh Departemen Luar Negeri AS, seperti yang dikutip dari Reuters pada Senin (22/2), gencatan senjata akan berlaku sejak Sabtu dini hari waktu Damaskus.
Dengan berlakunya gencatan senjata, maka pemerintah Suriah dan pasukan sekutunya akan menghentikan serangan terhadap pasukan oposisi dan sebaliknya.
Serangan senjata yang dimaksud termasuk roket, mortir dan rudal.
Namun, rencana gencatan senjata yang dilakukan AS dan Rusia meninggalkan tanda tanya, karena kedua negara memutuskan untuk tetap melakukan kontak senjata demi menghabisi keberadaan kelompok militan di Suriah.
Keputusan ini dikhawatirkan akan mengagalkan tujuan dari gencatan senjata dan malah berakibat lebih buruk.
"Aksi militer, termasuk serangan udara, yang dilakukan oleh AS, Rusia dan Suriah, akan tetap dilakukan guna menghabisi keberadaan kelompok militan ISIS dan Front Nusra," tulis keterangan resmi dari Departemen Luar Negeri AS.
Selain ISIS dan Front Nusra, keterangan resmi itu juga menyatakan kalau mereka akan terus membasmi kelompok militan lain yang ada dalam daftar Dewan Keamanan PBB. [cnn]