Metroterkini.com - Juru bicara militer Arab Saudi menyatakan keputusan negaranya untuk mengirim pasukan darat ke Suriah demi memperkuat upaya memerangi kelompok militan sudah final dan tidak dapat diubah.
Brigadir Jenderal Ahmed Al-Assiri menyatakan bahwa Riyadh "siap" dan akan bertarung bersama dengan sekutu koalisi pimpinan Amerika Serikat untuk mengalahkan militan ISIS di Suriah.
Meski demikian, ditanya rincian lebih lanjut soal rencana ini, Assiri menyatakan Washington lebih cocok untuk menjawab pertanyaan itu.
Lihat juga:Saudi Nyatakan Siap Bergabung dalam Operasi Darat di Suriah
"Kami hanya mewakili Saudi dalam mengirimkan pasukan," kata Assiri, dikutip dari Al-Arabiya, Kamis (11/2) waktu setempat.
Selain mengumumkan kesiapan Saudi mengirim tentara ke Suriah, Assiri juga menyinggung soal keseriusan Iran dalam memerangi ISIS. Menurutnya, jika serius memerangi ISIS maka Teheran harus berhenti mendukung "terorisme" di Suriah atau Yaman.
Riyadh kerap kami menuduh Teheran mendukung kelompok pemberontak Houthi di Yaman yang merongrong pemerintahan Presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi.
Saudi juga menilai bahwa Iran merupakan sekutu kunci rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Kesiapan pengiriman tentara Saudi ke Suriah muncul setelah putra mahkota sekaligus Menteri Pertahanan Saudi, Mohammed bin Salman mengunjungi markas NATO di Brussels untuk membahas perang saudara di Suriah.
Juru bicara militer Saudi juga mengatakan bahwa Aliansi Militer Negara Islam untuk memberantas terorisme akan mulai beroperasi dalam waktu dua bulan.
Sebanyak 35 negara Muslim termasuk dalam aliansi militer yang diumumkan Saudi melalui pernyataan bersama pada Desember lalu.
Aliansi militer ini akan memiliki pusat komando bersama di Riyadh, ibu kota Saudi. [cnn]