AS Putus Harapan Hadapi Virus Zika Dalam Waktu Dekat

AS Putus Harapan Hadapi Virus Zika Dalam Waktu Dekat

Metroterkini.com - Pejabat senior kesehatan AS, Kamis (28/1), mengatakan para peneliti Amerika sedang mengerjakan dua bahan yang berpotensi sebagai vaksin bagi Virus Zika, tapi memperingatkan tampaknya akan diperlukan waktu bertahun-tahun sebelum vaksin itu siap digunakan.

Anthony Fauci, Direktur Lembaga Penyakit Menular dan Alergi Nasional AS, mengatakan dalam satu taklimat dua calon dilandasi atas vaksin sebelumnya yang berkaitan dengan virus West Nile dan demam, dan satu siap untuk uji-coba klinik pada penghujung tahun ini.

"Meskipun pendekatan ini menjanjikan, penting untuk mengerti bahwa kita takkan memiliki vaksin Zika yang efektif dan tersedia dalam jumlah banyak tahun ini, dan barangkali bahkan dalam beberapa tahun ke depan," kata Fauci, sebagaiman dikutip Xinhua, Jumat pagi.

Anne Schuchat, Wakil I Direktur Pusat Pemantauan dan Pencegahan Penyaki AS, mengatakan lembaganya telah mengidentifikasi 31 kasus Virus Zika yang berkaitan dengan perjalanan di Amerika Serikat.

Semua kasus melibatkan orang yang baru pulang ke Amerika Serikat dari negara tempat Virus Zika menyebar, kata wanita pejabat tersebut.

Sementara itu, Lembaga Obat dan Pangan AS menyatakan lembaga tersebut sedang bekerja untuk secara cepat menerapkan tindakan penundaan donor yang layak buat pelancong yang telah mengunjungi wilayah yang terpengaruh guna melindungi pasokan darah.

Zika, yang terutama menyebar melalui gigitan spesies nyamuk aedes, diduga telah mengakibatkan penyimpangan kelahiran seperti mikrosefali, atau kepala kecil.

Saat ini, tak ada vaksin untuk mencegah atau mengobati ancaman penyakit itu.

Satu dari lima orang yang tertular Virus Zika akan terserang beberapa gejala --yang meliputi demam, ruam, nyeri sendi dan mata merah.

Penyakit tersebut biasanya memiliki gejala sedang yang berlangsung selama beberapa hari sampai satu pekan. Penyakit parah akibat Virus Zika sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit tidak biasa terjadi dan angka kasus kematian rendah. [ant]

Berita Lainnya

Index