Intelijen AS: Israel Gagalkan Perundingan Nuklir Iran

Intelijen AS: Israel Gagalkan Perundingan Nuklir Iran

Metroterkini.com - Badan intelijen NSA menyadap percakapan antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan para anggota parlemen Amerika Serikat. Dalam penyadapan terungkap upaya lobi Israel untuk menggagalkan kesepakatan nuklir antara Iran dengan negara-negara Barat.

Hal ini terungkap dari pengakuan mantan pejabat AS yang diterbitkan Wall Street Journal, Dilansir Cnn Indonesia Rabu (30/12). Menurut sumber WSJ, AS memang menghentikan penyadapan terhadap pemimpin beberapa negara setelah terungkap pada 2013. Namun NSA masih menyadap Netanyahu dan pejabat Israel lainnya atas nama kepentingan nasional AS.

Sumber WSJ mengatakan, pejabat Gedung Putih meyakini hasil sadapan terhadap Netanyahu penting dalam upaya menghadapi kampanye penolakan Israel terhadap perundingan dengan Iran terkait program nuklir mereka. Israel dan negara Barat menuding Iran mencoba membuat senjata nuklir.

Hasil sadapan menunjukkan upaya lobi yang keras terhadap anggota parlemen AS agar menolak perundingan dengan Iran. Selain itu, Netanyahu juga melobi organisasi Yahudi-Amerika untuk menentang rencana Presiden Barack Obama terkait nuklir Iran.

Dalam penyadapan juga diketahui bahwa intelijen Israel juga telah memata-matai rincian negosiasi antara AS dengan Iran. Hasil spionase itu dijabarkan kepada Netanyahu.

Penyadapan kali ini dilakukan oleh NSA tanpa restu atau penolakan dari pihak Gedung Putih. Menurut sumber WSJ, sejak penyadapan NSA diungkap Edward Snowden, AS berhati-hati dalam memata-matai pemimpin negara sahabat. Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Francois Hollande adalah dua nama yang menjadi "haram" untuk disadap AS.

Dalam penyadapan telepon antara Netanyahu dengan anggota Kongres AS dan organisasi Yahudi-Amerika, NSA dalam laporannya ke Gedung Putih menghapus beberapa percakapan yang dianggap rawan protes. Termasuk identitas anggota Kongres dan informasi pribadi lainnya, agar tidak menjadi masalah di masa mendatang.

Upaya lobi Israel itu gagal dan kesepakatan nuklir Iran rampung pada September lalu. Dalam negosiasi antara Iran dengan AS dan negara Barat lainnya, Teheran sepakat mengurangi kemampuan nuklir mereka agar tidak mampu membuat bom atom. Sebagai gantinya, AS akan mencairkan aset Iran yang dibekukan dan menghapuskan beberapa sanksi ekonomi.

Tidak ada komentar dari pejabat Israel terkait laporan WSJ tersebut. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih juga tidak secara langsung mengomentari soal penyadapan Netanyahu ini.

"Kami tidak melakukan aktivitas pengintaian intelijen asing kecuali ada tujuan bagi keamanan nasional yang spesifik dan sah. Hal ini diterapkan baik untuk warga biasa atau pemimpin negara," kata dia. [cnn]

Berita Lainnya

Index