Metroterkini.com - Keinginan perempuan Indonesia memiliki tampilan wajah putih yang mulus dan cerah bukanlah rahasia lagi. Impian mendapatkan kulit wajah yang putih bak artis Eropa dan Korea ternyata disambut baik dengan menjamurnya berbagai produk pemutih wajah di pasaran. Anehnya, produk pemutih wajah tersebut bahkan dijual sangat bebas tanpa izin dari BPOM.
Entah karena termakan oleh promosi kampanye iklan atau bukan. Nyatanya, para konsumen Indonesia masih saja belum cerdas memilih dan mengaplikasikan produk pemutih wajah yang tepat. Lucunya, merebaknya tren belanja online di media sosial seperti Instagram justru membuat para perempuan mengabaikan soal keamanan kandungan produk pemutih wajah yang dijual bebas dan mudah didapatkan sekarang ini.
Meski tren pemakaian produk pemutih wajah sudah muncul di awal tahun 2006 silam. Namun, bahaya dan dampak pakai produk pemutih wajah yang salah perlu diwaspadai. Apalagi mengingat maraknya kasus kerusakan kulit akibat salah pakai produk pemutih wajah. Ini kata dokter kecantikan kulit, dr. Luciana Hendrawan dari Beautyme Clinic, Bandung, Jawa Barat, dilansir tabloidnova.
“Pemakaian whitening agent seperti Hydroquinon tidak boleh terlalu lama karena mengakibatkan ochronosis atau vlek hitam yang luas. Parahnya, vlek hitam yang sudah ada begitu pemakaian obat dihentikan akan malah tampak lebih menebal atau yang disebut reborn efek,” papar dokter Luciana soal dampak buruk pakai produk pemutih wajah yang salah.
Oleh karena itu, perempuan yang juga terkenal sebagai dokter filler kecantikan tersebut sangat menyarankan pemakaian Hydroquinon dalam produk pemutih wajah harus di bawah pengawasan dokter dan konsultasi dermatologis.
“Saat ini banyak krim pemutih wajah abal-abal yang mengandung mercury. Memang hasilnya cepat dan putih tapi tidak putih alami, tapi efek jangka lamanya sangat berbahaya, lo!,” tambah dokter Luciana menjelaskan akibat pakai produk pemutih wajah sembarangan.
Bahan mercury dalam produk pemutih wajah abal-abal sebenarnya adalah air raksa yang merupakan logam berat. Bila terserap oleh tubuh dan masuk peredaran darah maka akan menyebabkan gagal ginjal, bahkan kanker.
“Bahan produk pemutih wajah kerjanya menghambat tirosin yang berfunsgi membentuk pigmen. Untuk Hydroquinon tidak lebih dari dua persen. Dan untuk memberi Hydroquinon ke pasien, dokter pun harus mengeluarkan resep. Makanya, penggunaan Hydroquinon memang harus dalam pengawasan dokter. Mercury tidak diizinkan sama sekali karena berbahaya efeknya ke tubuh,” tutup dokter Luciana. [tbn]