Metroterkini.com - Penjahat cyber atau biasa dikenal sebagai hacker, menjadikan Singapura sebagai target utama penyerangan malware dengan menggunakan Banking Trojan (Trojan perbankan).
Menurut penelitian terbaru Kaspersky Lab, pada kuartal kedua 2015, Singapura mengalami serangan yang paling banyak dari Trojan perbankan dengan jumlah 496 orang yang melaporkan serangan.
Sedangkan untuk Swiss, Brasil, Australia, dan Hong Kong juga masuk daftar top lima negara yang dipengaruhi oleh Trojan perbankan.
Seperti diketahui bahwa Trojan perbankan adalah jenis malware yang dapat diinstal pada komputer korban. Secara otomatis, malware itu dapat mengumpulkan data pembayaran bahkan melakukan transaksi keuangan atas nama korban.
Menurut Kaspersky Lab, Trojan perbankan adalah ancaman mobile yang paling menonjol. Trojan perbankan konon menempati 95 persen dari malware mobile. Sementara itu, lebih dari 98 persen dari serangan mobile banking menargetkan perangkat Android.
Bukan suatu kebetulan bahwa Singapura adalah salah satu negara Asean dengan tingkat tertinggi dari perbankan digital. Di arena global, Singapura memiliki kecenderungan tertinggi kedua untuk perbankan digital, menurut sebuah AT Kearney dan EFMA studi perbankan ritel global.
Director Southeast Asia Kaspersky Lab, Jimmy Fong, mengemukakan, Negeri Patung Singa itu juga ditempatkan untuk kemampuan perbankan, termasuk perkembangan teknologi yang inovatif, lingkungan keuangan yang kuat dan infrastruktur digital.
Sementara itu, Senior market analyst at IDC, Michael Yeo, menambahkan, Singapura adalah magnet bagi Trojan perbankan, karena kombinasi dari tingkat kekayaan umum negara dan meningkatnya penggunaan layanan terkait seperti e-commerce dan mobile commerce.
"Singapura adalah salah satu negara yang menggunakan layanan perbankan online paling, dengan 74 persen dari populasi menggunakannya dan 55 persen menggunakan ponsel mereka untuk perbankan," ungkap Yeo seperti dikutip Okezone, Selasa (27/10/2015).[oze]