Metroterkini.com - Kalangan DPRD Bengkalis maupun Dinas Perhubungan, Telekomunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Bengkalis sangat kecewa dengan kinerja Unit Layanan Penggadaan (ULP) Bengkalis dalam lelang lanjutan pembangunan dermaga penyeberangan roro di Sungai Selari, Kecamatan Bukit Batu.
Sebab, sampai saat ini pihak ULP belum menetapkan pemenang lelang proyek tersebut. Sementara berdasarkan informasi dari Dishubkominfo, dokumen lelang sudah diserahkan ke ULP sejak bulan Juni lalu.
Namun sampai sekarang proses lelang tak kunjung tuntas dilaksanakan,
Informasi yang diperoleh, pelelangan paket roro Sungai Selari itu berada di Kelompok Kerja 2 ULP Bengkalis, namun pihak Dishubkominfo sendiri tidak tahu di-pokja mana sebenarnya paket itu dilelang, karena ULP sendiri tidak transparan.
“Komisi II sudah memanggil hearing Dishubkominfo. Penjelasan Dishubkominfo bahwa dokumen lelangnya sudah diserahkan ke ULP sejak bulan Juni lalu. Tetapi sampai sekarang tak ada penjelasan dari pihak ULP progres proyek roro tersebut,” ungkap Zamzami Harun, anggota Komisi II DPRD Bengkalis, Rabu (30/9/15).
Dalam hal Zamzami menilai ULP Bengkalis tidak transparan kepada public, termasuk DPRD dan Dishubkominfo sendiri. Padahal personil yang ada di ULP notabene merupakan PNS di Pemkab bengkalis juga, tapi dari keterangan pihak Dishubkominfo mereka tidak pernah dikabari kelanjutan lelang proyek roro Sungai Selari itu, apakah batal lelang atau apa masalahnya.
“Kami sendiri dari komisi II tidak mengetahui persis apa persoalan dengan proyek tersebut. Ketika kita panggil hearing Dishubkominfo mereka menyebut sudah menyerahkan dokumen lelang, namun sayangnya pihak ULP ketika dipanggil hearing sudah tiga kali pemanggilan, tak pernah muncul di kantor DPRD,” papar Zamzami, politisi Partai Gerindra itu.
Sementara Sekretaris Dishubkominfo Radius Akima mengaku sejauh ini tak ada persoalan dalam pelelangan proyek roro Sungai Selari. Pihaknya sudah menyerahkan dokumen lelang sejak bulan Juni, namun sempat dikembalikan sekali oleh ULP dan telah direvisi oleh Dishubkominfo.
“Kami juga bertanya-tanya kenapa sampai sekarang ULP tidak pernah mengumumkan siapa pemenang lelang proyek tersebut. Setahu saya, pihak ULP juga tidak pernah berkonsultasi atau berkomunikasi secara intens dengan Dishubkominfo. Sehingga kami tidak tahu sama sekali apa kendalanya,” jawab Radius.
Radisu Akima memprediksi, keterlambatan proses lelang proyek senilai Rp11 miliar itu di ULP, bakal mempengaruhi masa pekerjaan. Bahkan lanjutan pembangunan dermaga roro itu besar kemungkinan tidak akan selesai tahun 2015 ini, karena sampai sekarang pemenang lelangnya belum diumumkan.
“Mustahil rasanya kalau dalam beberapa hari ini misalnya pemenang lelang diumumkan oleh ULP, pekerjaan bisa selesai 100 persen. Mengingat sisa waktu pekerjaan pada tahun anggaran 2015 ini sekitar 3 bulan lagi,” tutup Radius. [rdi]