Metroterkini.com - Kendati belum sebulan sebagai Penjabat (Pj) Bupati Bengkalis, Ahmad Syah Harrofie menilai program Usaha Ekonomi Desa/Kelurahan Simpan Pinjam (UED/K-SP) cukup bagus. Program yang telah dilaksanakan sejak 4 tahun lalu telah mendongrak perekonomian masyarakat.
Hanya saja, pujian itu baru berdasarkan laporan dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Kabupaten Bengkalis selaku pemilik program, bukan hasil survei tim independen.
“Berdasarkan data dan laporan dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD), keberadaan program ini bermanfaat dalam mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah ini. Mampu mendorong percepatan peningkatan pendapatan masyarakat di desa maupun kelurahan,” jelasnya.
Pujian ini disampaikan H Ahmad Syah saat membuka pelatihan ketrampilan manajemen pengelola UED/K-SP se-Kabupaten Bengkalis Gelombang I tahun 2015 di Lantai IV Kantor Bupati, Rabu (2/9/2015) malam.
Dihadapan Sekretaris Daerah, H Burhanuddin, Kepala BPMPD H Ismail, Staf Ahli Bupati Bengkalis Bidang Pembangunan dan Teknologi Informasi H Zulfan Herri, Asisten Perekonomian dan Pembangunan H Heri Indra Putra, Kepala BKD Erinasrizal dan Kadis Sosial Darmawi serta 204 peserta, Ahmad Syah berharap program ini dijadikan kebijakan politik daerah yang diatur melalui Peraturan Daerah (Perda).
“Apabila sudah menjadi kebijakan politik daerah, maka siapapun kepala daerahnya, tentu program UED/K-SP ini ke depan akan dan tetap dapat dilaksanakan secara berkesinambungan,” harap Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Pemprov Riau ini.
Untuk itu, Ahmad Syah mengimbau seluruh pengelola UED/K-SP agar meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya, guna mendorong dan menggerakan perekonomian masyarakat, terutama sektor UMKM di tengah kondisi perekonomian nasional seperti saat ini.
“Karena UMKM merupakan sektor ekonomi yang selama ini dikenal tangguh dalam menghadapi krisis ekonomi seperti ketika krisis tahun 1998. Meskipun badai krisis menerpa negara kita, UMKM tetap mampu berdiri kokoh di tengah sektor perekonomian lainya yang terus merosot” jelasnya.
Kepada para pengelola UED/K-SP, Ahmad Syah menyampaikan agar senantiasa meningkatkan kemampuan dalam mengemban tugas pokok dan fungsi masing-masing serta dapat menjadi orang yang selalu memberikan solusi bagi masyarakat.
“Terutama bagi mereka yang menghadapi kendala dalam pengembalian pinjaman, sehingga masyarakat tetap dapat melakukan pengembalian pinjaman UED/K-SP,” imbuhnya.
Kemudian, seluruh pengelola UED/K-SP harus menjadi garda terdepan dalam memberdayakan ekonomi masyarakat. Terutama masyarakat kurang mampu atau miskin, sehingga perlahan-lahan kemiskinan di tempat bertugas masing-masing dapat dientaskan.
“Jangan melakukan hal-hal yang menyimpang dari ketentuan. Apalagi tergiur dengan besarnya dana yang dikelola,” pesannya. [rdi]