Pengoperasian PLTU Tenayan Raya Kembali Tertunda

Pengoperasian PLTU Tenayan Raya Kembali Tertunda

Metroterkini.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) kembali menunda pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap berkapasitas 2x110 megawatt di Tenayan Raya, Pekanbaru, Provinsi Riau, karena terganjal lahan.

"Pembangunan menara transmisi-nya belum selesai karena terkendala ketersediaan lahan," ungkap Humas PLN Area Pekanbaru, Abdul Hafis, di Pekanbaru, Rabu (5/8).

Untuk itu, pihak PLN memutuskan penundaan pengoperasian dua unit pembangkit yang sedianya bisa beroperasi tahun ini menjadi pada 2016, karena terkendala pembebasan lahan pembangunan tower atau menara transmisi akibat belum adanya kecocokan harga yang akan dibayarkan oleh PLN kepada pemilik lahan.

"Masyarakat yang akan diganti rugi lahannya meminta harga lebih tinggi dari pasaran harga yang ditawarkan PLN," tutur Abdul.

Padahal sebelumnya pihaknya sudah menargetkan akan menuntaskan pembangunan jaringan itu pada Oktober 2015, sehingga Desember akan uji coba pembangkit.

Namun akibat lahan yang belum jelas target pengoperasian juga jadi molor dari 2015 menjadi tahun 2016.

Meski demikian pihaknya berjanji akan berupaya untuk segera bisa menuntaskan kasus lahan ini dengan membangun koordinasi kepada pihak terkait dalam hal ini pemerintah daerah.

"Kami akan berkoordinasi dengan minta bantuan Pemko Pekanbaru," ujarnya.

Abdul apotimis, target baru yang ditetapkan tahun 2016 tidak akan molor lagi. Karena secara teknis pembangunan pembangkit sudah tuntas, jaringan transmisi adalah bagian kecil saja.

"Kami berharap PLTU Tenayan Raya akan beroperasi pada Maret atau Juni 2016," tuturnya.

Saat ini beban puncak Pekanbaru mencapai 500 MW. "Tapi sekarang ini tergantung pemakaian juga. Yang jelas kami fokuskan penyelesaian PLTU Tenayan Raya ini," pungkasnya. [ant]

Berita Lainnya

Index