Metroterkini.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama BPPT, Kementerian Lingkungan Hidup serta TNI AU terus mengupayakan hujan buatan untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Riau.
Upaya hujan buatan telah dilakukan sejak 22 Juni lalu hingga sekarang dengan pesawat CN-295 milik TNI AU. Sebanyak 36,5 ton garam (NaCl) telah ditaburkan di awan Riau, dengan 21 kali penerbangan.
"Untuk hujan buatan selama 90 hari di Sumatera dan Kalimantan, BNPB mengalokasikan Rp 40 miliar. Biaya ini sebagian besar untuk operasional pesawat terbang," terang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, kemarin (12/7/15).
Pengalaman bencana kabut asap hebat di Riau awal 2014 telah berdampak ke berbagai sektor kehidupan dengan kerugian materi yang sangat luar biasa.
"Kerugian ekonomi bencana karhutla di Riau pada Februari-April 2014 sekitar Rp 20 triliun, 2.398 hektare kawasan cagar biosfer terbakar, 21.914 hektare lahan terbakar, 58.000 orang menderita ISPA, dan sekolah-sekolah diliburkan," paparnya.
Data terakhir dari Kepala UPT Penanggulangan Krisis Kesehatan, Pengembangan SDM dan Kesehatan Olahraga Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Jhon Kennedy, Minggu, jumlah penderita ISPA dan gangguan kesehatan lainnya akibat asap di Riau sudah mencapai 1.000 orang lebih, yang terdiri dari ISPA, Pneumonia, Asma, Iritasi Mata, dan Iritasi Kulit.
Dalam dua pekan terakhir, kepekatan asap di Riau terjadi saat pagi dan malam hari. [**din]
